JAKARTA – PLN Distribusi Jaya Raya (PLN Disjaya) memproyeksi penurunan konsumsi listrik masih akan berlanjut dalam beberapa waktu ke depan, meskipun aktivitas masyarakat berangsur normal.

Doddy B Pangaribuan, General Manager PLN Disjaya,  mengatakan meskipun ada kenaikan dari pelanggan rumah tangga, penurunan konsumsi dari sektor pelanggan industri dan bisnis diperkirakan masih terlalu besar dibanding periode yang sama tahun lalu. Ini bisa dilihat dari tren konsumsi beberapa waktu ke belakang yang belum menunjukkan tanda-tanda peningkatan.

Menurut Doddy, peningkatan konsumsi listrik pelanggan rumah tangga di wilayah Jakarta belum tentu karena adanya insentif yang diberikan pemerintah. Sejak awal pandemi Covid-19 dan pemberlakukan Work From Home (WFH) saat masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), tren peningkatan konsumsi listrik rumah tangga sudah terlihat.

“Kalau secara total degan sampai hari ini konsumsi turun 3,8% (Agustus). Khusus rumah tangga naik. sampai 6,82%. industri juga tren turun, total penjualan minus 13,8% dibanding periode yang sama pada tahun lalu,” kata Doddy dalam konferensi pers virtual, Kamis (13/8).

Mendekati hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus mendatang, konsumsi masyarakat yang biasanya meningkat juga diprediksi tidak akan berubah, seperti beberapa hari ini. PLN Disjaya memprediksi beban puncak juga turun.

“Kami memperkirakan beban listrik tanggal 17 Agustus 2020 mencapai 3.384 MW pada pukul 10.00 WIB saat Upacara Peringatan Detik- Detik Proklamasi dan pukul 17.00 WIB saat Upacara Penurunan Bendera beban listrik sebesar 3.505 MW, beban listrik tersebut masih lebih rendah dari beban listrik rata-rata sebesar 4.400 MW,” ungkap Doddy.

Perkiraan beban puncak tersebut masih di bawah daya mampu pembangkit di Jakarta yang berada pada angka 11.460 MW. Kemampuan ini tentu jauh di atas beban puncak di wilayah Jakarta. “Cadangan normalnya kan 30%, tapi kita jauh di atas 100%,” ujar Doddy.

Pada perayaan HUT RI ke-75 tahun ini, ibu kota dipastikan akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya lantaran adanya pandemi Covid-19.

Berdasarkan pedoman peringatan HUT RI ke-75 yang dikeluarkan oleh Menteri Sekretaris Negara, upacara hanya dilakukan pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta disaksikan masyarakat dari rumah, maka pantauan kelistrikan akan terpusat pada Istana Negara, kantor pemerintah daerah, Gedung MPR/DPR, kantor media, Taman Makam Pahlawan Kalibata, serta tempat strategis lainnya.

Untuk perayaan HUT RI pada 17 Agustus nanti PLN Disjaya telah siapkan 2688 Personel, 16 Unit UPS, 19 Unit Trafo Bergerak (UTB), tujuh mobil deteksi, dua Unit Gardu Bergerak (UGB), enam mobil Unit Kabel Bergerak (UKB), dan empat mobil Crane.(RI)