JAKARTA – Pemerintah terus mendorong semua pihak untuk berperan aktif dalam upaya peningkatan konservasi energi. Peran aktif semua pihak tidak hanya diperlukan untuk mendukung penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 29% dari Business as Usual (BAU) pada 2030, namun juga sebagai salah satu upaya mengurangi beban impor nasional terhadap konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM).

“Target kita secara nasional harus menghemat energi sebesar 377 juta barel minyak pada 2025. Satu barel minyak itu setara dengan 159 liter. Jadi, jika bisa menghemat 377 juta barel minyak dengan penggunaan1,5 juta barel perhari, kita bisa berhemat setara untuk penggunaan BBM selama 250 hari seluruh penduduk. Penghematan itu bisa dicapai melalui konservasi energi,” ujar Hariyanto, Direktur Konservasi Energi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, kepada Dunia Energi Senin (13/7).

Hariyanto mengatakan konservasi energi merupakan upaya sistematis dalam melestarikan sumber daya energi dan mengefisienkan pemanfaatannya. Pengurangan konsumsi energi harus dilakukan dengan cara-cara rasional tanpa mengurangi penggunaan energi yang benar-benar diperlukan, atau tanpa mengurangi keselamatan, kenyamanan dan produktivitas.

“Kita harus efisien dalam pemanfaatannya, jadi semua dikembalikan ke standar. Jika saya analogikan makan sehari 3x, lantas kita makan 2x sehari, apakah itu hemat? Saya rasa bukan, karena itu bukan berhemat karena tidak sesuai standar. Begitu juga dengan energi, kita menggunakan energi dibawah standar yang ditentukan itu dinamakan pelit energi. Oleh karena itu mari melihat penggunaan energi itu dari sisi efisiensinya, supaya produktifitas kita yang sesuai dengan standar tidak terganggu,” ungkap Hariyanto.

Pemerintah telah memiliki beberapa kebijakan untuk mendukung kemudahan masyarakat dalam turut melaksanakan konservasi energi, salah satunya kebijakan label peralatan hemat energi. Hariyanto menganjutkan pemilihan peralatan elektronik rumah tangga diprioritaskan pada peralatan yang mendapatkan label bintang terbanyak.

Hariyanto menambahkan penerapan konservasi energi ini pada prinsipnya dapat diterapkan dengan mudah dalam aktivitas kehidupan sehari-hari.

“Jangan dilihat dari harganya saja karena kita berkontribusi untuk konservasi energi. Semua peralatan elektronik rumah tangga akan kita pasangkan bintang, sehingga memudahkan masyarakat untuk memilih,” tandas Hariyanto.(RA)