JAKARTA – PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG/EMP) telah telah menandatangani Perjanjian Jual Beli bersyarat untuk mengambll alih 100% kepemillkan di PT Energi Maju Abadl (EMA). Transaksi ini akan menjadi efektif setelah adanya persetujuan dari pemerintah. EMA merupakan pemilik 49% participati g interest di Blok Sengkang, Sulawesi Selatan. Sisanya sebanyak 51% participating interest dimiliki oleh Energy Equity Epic (Sengkang) Pty. Ltd.
“Sengkang memiliki sekltar 420 miliar kaki kubik gas dalam bentuk cadangan terbukti dan terukur. Saat ini Blok Sengkang memproduksikan sekitar 40 juta kaki kubik gas per hari ke beberapa proyek pembangkit listrik di Sulawesn Selatan,” ungkap Edoardus Ardianto, Direktur dan CFO Energi Mega, dalam paparan publik (30/8).
Saat ini Energi Mega Persada tercatat mengoperasikan 8 wilayah kerja minyak, gas, dan gas metana batu bara di Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Mozambique (Afrika) yang memiliki cadangan terbukti, terukur, dan terkira sebesar 28 juta barel minyak dan 577 miliar kaki kubik gas.
Pada periode kuartal I 2021 produksi gas EMP mengalami sedikit penurunan dari 184 juta kaki kubik gas per hari pada periode yang sama tahun lalu, menjadi 172 kaki kubik gas per hari. Namun demikian produksi minyak pada kuartal I 2021 meningkat cukup signifikan dari 2.500 barel per hari pada periode yang sama tahun Ialu, menjadi 4.600 barel per hari.
Energi Mega Persada juga telah menyelesaikan transaksi Penawaran Umurn Terbatasnya (PUT III) di bulan Juni 2021. Dan transaksi ersebut, perusahaan memperoleh dana sekitar US$125 juta yang digunakan diantaranya untuk menambah kepemlikan di Blok Kangean PSC dari sebelumnya 50% menjadi 75%. Dana PUT juga dialokasikan untuk melunasi pinjaman perusahaan dan anak-anak usahanya, serta untuk keperluan modal kerja.
Edoardus menjelaskan, dengan selesainya penggunaan dana hasil dari PUT III tersebut, EMP berharap untuk dapat segera meningkatkan produksi gasnya di Blok Kangean PSC dari sebelumnya 89 juta kaki kubik per hari menjadi 133 juta kaki kubik per hari.
“Di samping itu pula diharapkan pelunasan atas pinjaman perusahaan dan anak-anak usahanya juga akan semakin memperbaiki kondisi liquidity perusahaan kedepannya,” ujar Edoardus.
Pada periode kuartal I 2021, Blok Bentu PSC juga berhasil meningkatkan rata-rata produksi hariannya dari 75 juta kaki kubik gas per hari tahun lalu, menjadi 80 juta kaki kubik gas per hari. Pada kuartal I 2021 Blok Malacca Strait PSC juga mampu meningkatkan rat-rata pvoduksi hariannya dari 3.900 barel minyak per hari di tahun lalu menjadi 5.102 barel minyak per hari.
Sepanjang periode kuartal I 2021, Energi Mega Persada membukukan kinerja keuangan positif yang terdiri dari penjualan sebesar US$80juta, EBITDA US$59 juta dan laba bersih US$6 juta, Pada periode yang sama perusahaan juga mencatat kondisi liquidity yang semakin membaik yaitu rasio pinjaman terhadap ekuitas sebesar 0,46x.(RA)




Komentar Terbaru