JAKARTA- PT Asuransi Tugu Pratama Tbk (TUGU), perusahaan terafiliasi PT Pertamina (Persero), mencatatkan kinerja kurang moncer sepanjang semester I 2020. Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia, Jumat (31/7), laba bersih Tugu Pratama tercatat Rp98,4 miliar atau turun 55,29% dibandingkan raihan laba bersih periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 238,15 miliar.

Penurunan tajam laba bersih Tugu Pratama disebabkan peningkatan total beban dari Rp 995,1 miliar pada semester I 2019 menjadi Rp 1,045 triliun pada periode Januari-Juni 2020. Komponen terbesar beban perusahaan adalah klaim bruto yang naik signifikan dari Rp 760,27 miliar menjadi Rp 1,16 miliar. Kenaikan juga terjadi pada klaim reasuransi dan retrosesi dari Rp 262,48 miliar menjadi Rp 550,05 miliar.

Laporan keuangan Tugu Pratama juga memperlihatkan penurunan kinerja keuangan akibat turunnya pendapatan. Bila pada semester I 2019 pendapatan mencapai Rp 1,28 triliun, pada semester I tahun ini hanya Rp 1,19 triliun. Komponen terbesar pendapatan perusahaan dari premi bruto, yaitu Rp 3,6 triliun. Ini pun masih rendah dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 3,7 triliun.

Namun, ada yang positif dari perusahaan, yaitu aset. Hingga Juni 2020, aset Tugu Pratama mencapai Rp 21,17 triliun, naik dari posisi periode sama tahun lalu yang tercatat Rp20,73 triliun.

Komponen terbesar aset perusahaan adalah dari investasi, yaitu Rp 7,92 triliun, turun dari periode sama tahun lalu Rp 8,17 triliun. Deposito dan efek-efek serta properti investasi menjadi kontributor terbesar investasi perusahaan, yaitu deposito berjangka Rp 2,24 triliun, efek-efek Rp 3,34 triliun, dan properti investasi Rp 2,17 triliun. (DR)