JAKARTA – PT Saka Energi Indonesia, anak perusahaan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) kembali diberikan kepercayaan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui perpanjangan Kontrak Kerja Sama (KKS) untuk Wilayah Kerja Pangkah (WK Pangkah) sebagai operator dari wilayah kerja tersebut dengan skema Gross Split melalui Saka Indonesia Pangkah Limited.

Nofriadi, Direktur Utama Saka Energi,  mengatakan Saka akan terus berkomitmen untuk melakukan eksplorasi dan mendukung pemerintah dalam significant discovery. Sebagai komitmen untuk meningkatkan energi nasional, Saka melakukan aktivitas pengembangan dua lapangan yaitu West Pangkah dan Sidayu yang diharapkan dapat meningkatkan produksi di Blok Pangkah.

“PGN Saka terus mengupayakan peningkatan cadangan dan produksi gas melalui investasi pengeboran eksplorasi dan  pengembangan. Dengan penandatanganan komitmen ini kami harapkan dapat mendukung pemerintah dalam meningkatkan energi nasional,” kata Nofriadi di Jakarta, Minggu (20/10).

Saka sudah menyatakan siap gelontorkan Komitmen Kerja Pasti (KKP) dari Blok Pangkah sebesar US$64,05 juta dengan bonus tanda tangan US$ 6 juta.

Saka telah menjadi operator WK Pangkah sejak 2014, setelah berhasil mengakuisisi Hess. Hess Indonesia-Pangkah Limited yang merupakan perusahaan Amerika Serikat beroperasi di Indonesia pada 1996. WK Pangkah mulai ditemukan cadangan minyak dan gas bumi sejak November 1998 kemudian berhasil menghasilkan First Gas pada April 2007, First Oil pada Juni 2008, dan First LPG pada Maret 2009. Saka juga telah berhasil menemukan cadangan minyak dan gas bumi pada WK Pangkah di sumur eksplorasi Sidayu 3 pada Juli 2015, Sidayu 4 pada September 2016 dan Tambakboyo pada Agustus 2018.

Kontrak dengan skema bagi hasil blok tersebut habis pada 2026. Untuk dua proyek itu, Saka menggelontorkan dana US$ 200 juta . Proyek tersebut bakal memberi kontribusi pada pemerintah sebesar Rp 1,2 triliun.

Saka Energi optimistis  kinerja di Blok Pangkah akan semakin bagus karena ada efisiensi biaya eksplorasi yang telah dikeluarkan selama ini.

Sebagai subholding gas, PGN mengelola sebelas aset di Indonesia dan satu blok shale gas di Amerika Serikat. Lima di antaranya sepenuhnya dioperasikan penuh oleh PGN Saka. Selain Blok Pangkah, blok lainnya adalah South Sesulu PSC, Blok West Yamdena, Blok Wokam II PSC dan Blok Pekawai.

Djoko Siswanto, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM berharap komitmen yang telah disepakati memberi dampak pada peningkatan jumlah produksi dan pendapatan PGN Saka. “Kami berharap dengan komitmen yang ditandatangani pada hari ini memberi dampak sesuai dengan yang diharapkan,” kata Djoko.(RI)