Sungai Kenawang Gas Plant di Desa Kali Berau, Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.(Foto/Dunia-Energi/Alfian)

BAYUNG LENCIR – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) melalui PHE Jambi Merang resmi mengelola Wilayah Kerja atau Blok Jambi Merang, Minggu (10/2). PHE Jambi Merang mengambil alih pengelolaan dari Joint Operation Body (JOB) Pertamina-Talisman Jambi Merang yang kontraknya berakhir pada 9 Februari 2019.

Selain menjadi operator, PT Pertamina (Persero) melalui PHE menguasai 100% hak partisipasi (Participating Interest/PI) Blok Jambi Merang. Pertamina sebelumnya menguasai 50% hak partisipasi. Sisanya, dikuasai Repsol 25% dan Pacific Oil & Gas (Jambi Merang) Limited 25%.

Seiring penguasaan 100% hak partisipasi Jambi Merang, seluruh produksi blok di Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan juga akan diterima PHE.

“Kami targetkan bisa mempertahankan produksi gas sebesar 100 MMSCFD. Saat ini produksinya sudah mencapai 100 MMSCFD,” ujar Ekariza, Direktur Operasi dan Produksi PHE disela seremoni Alih Kelola Blok Jambi Merang di Sungai Kenawang Gas Plant di Desa Kali Berau, Bayung Lencir, Sumatera Selatan, Sabtu (9/2).

Produksi Jambi Merang berasal dari dua lapangan operasi, yakni Sungai Kenawang dan Pulau Gading yang terletak di Bayung Lencir, Musi Banyuasin. Produksi pertama Jambi Merang dimulai pada April 2011.

Menurut Ekariza, produksi gas Jambi Merang semuanya sudah terkontrak. Sebagian besar diserap PT Perusahaan Gas Negara Tbk dan PT PLN (Persero). Serta ada yang dialokasikan untuk gas rumah tangga.

“Kita juga mengalokasikan untuk jargas. Namun porsinya relatif kecil, sekitar 0,5 MMSCFD,” kata Ekariza.

Ekariza, Direktur Operasi dan Produksi PHE (kiri), Greg Aolman, Dirut Repsol, Jafee Suardin, Deputi SKK Migas dan Meidawati, Dirut PHE saat seremoni Alih Kelola Blok Jambi Merang, Sabtu (9/2),(Foto/Dunia-Energi/Tatan Agus RST)

Blok Jambi Merang mulai beroperasi sejak 1989 dan mulai beroperasi pertama kali pada 2011. Pada empat tahun terakhir, 2014-2017 produksi Jambi Merang mencapai 100% dari target. Bahkan pada 2018, produksi mencapai 101% target. Produksi siap jual (lifting) kondensat sebesar 4.191,87 barrel oil per day (BOPD) dan gas sebesar 88,49 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).

Menurut Meidawati, Direktur Utama PHE, produksi yang dihasilkan Jambi Merang menunjukkan komitmen dalam mendukung peningkatan produksi nasional dengan melaksanakan teknik peningkatan produksi dengan hasil yang baik.

“Dengan sumber daya manusia yang dimiliki Pertamina dan dukungan para stakeholders, pengelolaan Blok Jambi Merang diharapkan akan berdampak positif untuk mendukung ketahanan energi nasional,” kata Meidawati.(AT)