BALIKPAPAN – Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PT Kalisat Energi Nusantara (KEN) melakukan tajak sumur eksplorasi pertama melalui Sumur NK-1X di Wilayah Kerja atau blok Long Hubung Long Bagun yang berlokasi di Desa Mamahak Besar, Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur.

Jaffee Arizona Suardin, Deputi Perencanaan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas),  mengatakan tujuan dari pengeboran sumur NK-1X untuk membuktikan keberadaan hidrokarbon di Struktur Mamahak pada Formasi Intra dan Upper Kiham Haloq.

Sumur eksplorasi NK-1X memiliki target kedalaman akhir sekitar 1.700 meter dan memakan waktu pekerjaan selama 47 hari.

“Kegiatan tajak Sumur NK-1X merupakan implementasi dari strategi keempat SKK Migas yakni Eksplorasi untuk Penemuan Besar atau Road to Giant Discoveries. Tentunya penemuan cadangan migas perlu dibuktikan melalui pengeboran sumur eksplorasi,” kata Jaffee, Jumat (18/9).

Jaffee mengatakan SKK Migas berharap agar pengeboran dapat memberikan hasil yang positif sehingga bisa ikut berkontribusi dalam visi produksi satu juta barel minyak per hari (BOPD) dan gas sebesar 12.000 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) pada 2030.

Nilai investasi pada pengeboran kali ini sebesar US$6,1 juta dan menjadi angin segar yang ditunjukkan masih ada gairah investasi di hulu migas di tengah menurunnya tren investasi secara umum di Indonesia.

“Kita semua patut berbangga atas kontribusi yang dapat diberikan kepada negara,” kata Jaffee.

Sunarno Aloy, General Manager Kalisat Energi, mengatakan upaya menyiapkan lokasi Sumur NK-1X terbilang cukup menantang, di antaranya berupa penyelesaian pembuatan jetty, pembuatan jalan ke lokasi yang panjangnya sekitar enam kilometer melalui jalan sawit dan hutan belukar, serta mobilisasi material dan alat pemboran yang cukup rumit karena harus menyusuri Sungai Mahakam sepanjang 350 kilometer kearah hulu.

Dia menambahkan dengan adanya pandemi ia menjamin dalam pelaksanaan pekerjaan tetap mengedepankan protokol kesehatan. “Mengingat lokasi sumur eksplorasi berada di remote area, maka kami harus memastikan unsur kesehatan para pekerja di lapangan dalam keadaan aman,” kata Sunarno.(RI)