Jero Wacik

JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengaku mendukung peningkatan pembelanjaan barang dan jasa di dalam negeri, untuk pelaksanaan operasi minyak dan gas bumi (migas). Namun ia tetap berpesan agar Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) Migas tidak boros.

“Terlepas dari semua itu, kontraktor harus efisien dalam berinvestasi. Jangan boros. Lakukan berbagai terobosan di lapangan,” kata Jero usai memberikan dokumen persetujuan WP&B 2013 ke 274 KKKS migas di Jakarta, Selasa, 8 Januari 2013.

Satuan Kerja Sementara Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SK Migas) sendiri mengaku, selama ini sudah berupaya melakukan berbagai penghematan. Bersama KKKS, SK Migas juga melakukan penghematan melalui pengadaan bersama dan optimalisasi pemanfaatan aset.

Kepala Divisi Humas, Sekuriti dan Formalitas SK Migas, Hadi Prasetyo menyebutkan, per semester I tahun 2012, penghematan pengadaan bersama mencapai USD 123,97 juta. Jumlah tersebut meningkat dari tahun 2011 yang realisasinya sebesar USD 103,50 juta.

“Kami optimis angka penghematan akan jauh lebih tinggi dari target tahun ini yang sebesar USD 125 juta,” kata Hadi di Jakarta, Selasa, 25 Desember 2012 lalu.

Sedangkan optimalisasi pemanfaatan aset, menurutnya hingga November 2012 sebanyak USD 39,96 juta, naik tipis dari pencapaian tahun 2011 yang sebesar USD 39,62 juta.

Selanjutnya, pengadaan bersama adalah pengadaan kolektif yang dilakukan KKKS yang beroperasi di wilayah berdekatan. Sebagai contoh, penghematan kontrak bersama sewa helikopter dan pesawat oleh ConocoPhillips, Premier Oil, dan Star Energy di Natuna, Kepulauan Riau.

Adapun optimalisasi pemanfaatan aset adalah pemanfaatan aset milik kontraktor oleh kontraktor lain. Sebagai contoh, pemanfaatan bersama fasilitas penampungan kondensat milik Petrochina Jabung oleh JOB Pertamina-Talisman Jambi Merang di Sumatera Selatan.

(Abdul Hamid / duniaenergi@yahoo.co.id)