JAKARTA – PT PLN (Persero) akhirnya menyelesaikan pembangunan dan mengoperasikan jaringan transmisi bertegangan 150 kiloVolt (kV) dari Punagaya di Jeneponto sampai dengan Tanjung Bunga di Makassar. Pemberian tegangan perdana telah berhasil dilaksanakan terhadap jaringan yang memiliki 178 menara dengan lintasan sepanjang 118 kilo meter sirkuit (kms).

I Putu Riasa, General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Sulawesi Bagian Selatan (UIP Sulbagsel), mengatakan  dengan terbangunnya fasilitas jaringan transmisi maka sistem kelistrikan Sulawesi Selatan sudah siap menopang peningkatan investasi industri.

“Puji syukur, berkat doa restu dan dukungan kita semua, Jaringan Transmisi bertegangan 150 kV Punagaya – Tanjung Bunga telah berhasil diberikan tegangan dan telah beroperasi pada Sabtu, 12 September 2020 pukul 17.09 WITA. Dengan ini, sistem kelistrikan Sulawesi Selatan sebagai pintu Kawasan Timur Indonesia (KTI) semakin andal dan kian siap menopang pertumbuhan investasi,” kata Riasa, Minggu (13/9).

PLN mengklaim beroperasinya jaringan transmisi ini membuat PLN memiliki potensi penghematan mencapai Rp 225 miliar per tahun atau setara dengan Rp 18,81 miliar per bulan.

“Transmisi ini mampu menurunkan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) sebesar Rp 22,91 per kilo Watt hour (kWh) dan susut transmisi setara dengan 38.806.800 kWh,” jelas Riasa.

Husni Wardana, Manager PLN Unit Pelaksana Proyek Pembangkit dan Jaringan Sulawesi Selatan (UPP Kitring Sulsel) mengatakan saat ini evakuasi daya dari pembangkit di Punagaya telah disalurkan oleh 2 (dua) jalur jaringan transmisi 150 kV, sehingga akan meningkatkan keandalan Kota Makassar serta Sulawesi Selatan.

“Melalui beroperasinya jaringan ini, diharapkan daya dari Pembangkit Punagaya di Jeneponto dapat dioptimalkan, sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Sulawesi Selatan serta Kota Makassar sebagai pintu timur Indonesia,” ujar Husni.

Selain merupakan salah satu pembangunan prioritas PLN, pembangunan ini juga termasuk dalam Proyek Strategis Nasional. Sehingga bisa menopang kebutuhan listrik bagi potensi investasi yang berlimpah di Sulawesi Selatan.(RI)