JAKARTA – PT Medco Energi International Tbk (MEDC) mempersiapkan salah satu anak usahanya, PT Medco Power Indonesia untuk melakukan penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO).

Hilmi Panigoro, Presiden Direktur Medco Energi mengungkapkan Medco Power menjadi salah satu anak usaha yang akan mengikuti jejak PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) yang saat ini juga masih dipersiapkan untuk melantai di bursa saham.

Hilmi mengisyaratkan IPO Medco Power akan terlaksana dengan syarat kapasitas pembangkit listrik sudah sesuai seperti yang ditargetkan manajemen.

“Saya kira Medco Power salah satu yang juga mungkin bisa dipikirkan untuk IPO, tapi tentunya, hari ini mungkin masih terlalu kecil. Nanti kalau sudah melewati size tertentu, Medco Power merupakan salah satu calon untuk menjadi anak usaha yang di IPO kan,” ungkap Hilmi dalam media gathering virtual Medco Energi, Selasa (8/12).

Medco Power saat ini mengelola pembangkit listrik dengan total kapasitas pembangkit sekitar 3.800 Megawatt (MW) melalui pembangkit sendiri (IPP) maupun jasa operasi dan pemeliharaan (O&M). Manajemen mematok target kapasitas pembangkit bisa mencapai 5.000 MW dalam lima tahun.

Sementara untuk Amman Mineral hingga kini masih belum IPO, padahal persiapannya sudah memakan waktu lebih dari satu tahun.

Hilmi mengatakan kondisi pasar saat ini tidak memungkinkan bagi Amman untuk melantai di bursa.

“Perusahaan sedang mempersiapkan diri, tapi timing-nya sangat ditentukan oleh kondisi market. Sampai saat ini kami belum menentukan waktunya. Tapi once market condition sudah kondsuif maka baru kami tentukan kapan waktu yang tepat untuk melaksanakan IPO tersebut,” ungkap Hilmi,

Amman telah melakukan pengembangan penambangan di fase 7 dengan investasi bisa mencapai US$ 3 juta per hari. “Tadinya, produksi 2020 ini kebanyakan dari stockpile yang diproses. Sekarang sudah mulai blend dengan fresh ore dari fase 7,” kata Hilmi.(RI)