JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menegaskan rencana Initial Public Offering (IPO) hanya akan dilakukan di level anak perusahaan yang bersifat operasional bukan di level holding Pertamina. Fajriyah Usman, Vice President Corporate Communication Pertamina, mengatakan IPO yang rencananya dilakukan pada subholding ataupun anak perusahaan merupakan salah satu alternatif cara Pertamina Group mendapatkan pendanaan untuk pengembangan usaha ke depan, diluar mekanisme lain seperti partnership maupun pendanaan obligasi dan perbankan.

Penugasan-penugasan dari pemerintah akan tetap menjadi tanggung jawab Pertamina dan perseroan akan terus berkomitmen menjalankannya melalui fungsi di internal Pertamina maupun secara operasional di subholding dan anak perusahaan.

“IPO adalah salah satu alternatif cara mendapatkan pendanaan untuk pengembangan usaha dan tidak akan mempengaruhi kinerja penugasan pemerintah kepada Pertamina,” kata Fajriyah, Kamis (30/7).

Fajriyah memastikan IPO tidak akan merubah tugas dan fungsi Pertamina dalam memenuhi kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan gas hingga seluruh pelosok negeri.

Pasca restrukturisasi yang dilaksanakan sejak Juni 2020, Pertamina berkomitmen penuh untuk melayani masyarakat dan memberikan manfaat lebih besar kepada seluruh pihak yang berkepentingan. “Penugasan ini termasuk penyediaan dan penyaluran BBM PSO maupun implementasi BBM satu harga,” kata Fajriyah.

Saat ini manajemen sedang melakukan berbagai persiapan anak perusahaan yang akan ditawarkan ke publik. Dua subholding atau anak perusahaan yang paling disiapkan untuk IPO adalah subholding hulu atau Pertamina Hulu Energi serta PT Pertamina International Shipping.

Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina, sebelumnya mengatakan untuk merestrukturisasi organisasi dan membuat kebijakan subholding, Pertamina sudah melakukan benchmarking ke beberapa perusahaan energi lainnya seperti; Petronas, BP, PTT, dan Exxon Mobil yang sudah melakukan subholding pada bisnisnya terlebih dahulu.

“Tujuan sebenarnya yaitu membuat perusahaan lebih fokus. Itu membuat kami lebih mantap. Kami sebelumya sudah lakukan analisis dan benchmark ke perusahaan besar lainnya, targetnya serata atau lebih meningkat dari mereka,” kata Nicke.(RI)