Kinerja kilang Plaju positif ditopang optimasi inovasi rekayasa recovery waste oil. (foto: dokumentasi Pertamina RU III/dunia-energ)

PLAJU– Pertamina Refinery Unit III (RU III) membukukan operasional 2018 dengan kinerja positif. Total Produksi BBM RU III tahun tersebut mencapai 36,3 juta barel per tahun atau 103,4% dibandingkan tahun sebelumnya 35,2 juta barel/tahun.

“Tahun ini, kami menargetkan total produksi sebesar 36,23 Juta Barrel/Tahun dengan tantangan baru untuk terus menjalankan program Green Refinery Pertamina RU III secara konsisten dan menjalankan program B20 sesuai dengan kebijakan pemerintah,” ujar Yosia I M Nababan, General Manager Pertamina RU III dalam ketertangan tertulis kepada Dunia-Energi, Jumat (15/3).

Yosua mengatakan kinerja 2018 meningkat cukup signifikan didukung oleh optimasi inovasi rekayasa recovery waste oil yakni metode upgrading unvaluable produk menjadi valuable produk .

“Patut disyukuri, ditengah kondisi minyak dunia yang penuh ketidakpastian (VUCA) , RU III mampu meningkatkan produksi dibandingkan tahun 2017. Penyumbang terbesar peningkatan produksi tersebut dipengaruhi dengan adanya pemanfaatan waste oil menjadi produk bernilai khususnya mogas dengan kualitas yang prima,” ujar Yosua.

Rekayasa recovery waste oil merupakan salah satu program terobosan dalam menjaga security of supply BBM area Sumbagsel dan diklaim mampu memberikan peningkatan margin RU III sebesar Rp 128,3 Miliar/Tahun.

“Tidak hanya peningkatan volume produksi minyak, kilang petrochemical kami yang memproduksi biji plastik produksinya mencapai diatas target sebesar 45.200 Ton/Tahun setara dengan 102 % on target 2018. Guna menjaga kehandalan unit petrochemical berbagai upaya tetap dijalankan seperti dengan kegiatan maintenance rutin,” ujar Yosua.

Prestasi lainnya di penguung 2018, Kilang Plaju menjadi pilot project Green Refinery yakni pengolahan minyak sawit menjadi bahan bakar berkualitas dan ramah lingkungan. Uji coba skema co-processing dengan injeksi RBDPO secara bertahap 2,5% – 7,5% yang mampu memproduksi bahan bakar ramah lingkungan dengan octane number hingga 91,3.

Pertamina RU III terus mendorong penciptaan inovasi, value creation, dan potensi efisiensi untuk menjadikan operasi yang lebih efisien dan kompetitif mengingat tantangan yang kompleks dari kilang yang sudah tua. Meninjau aspek HSE, Pertamina RU III telah memperoleh penghargaan World Safety Organization dengan pencapaian Jam Kerja Aman tertinggi yakni 84.427.230 juta jam kerja aman.

Menurut dia, pencapaian ini tidak lepas dari kinerja terbaik seluruh lini pekerja RU III dalam menjaga kehandalan kilang yang optimal. Lebih dari itu Pertamina RU III akan terus berkomitmen untuk mendukung pencapaian kinerja Pertamina (Persero) dalam memenuhi target energi nasional dan memberikan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan. “Mewujudkan target kinerja yang optimal tidak dapat kami lakukan sendirian. Kolaborasi, dukungan, dan doa dari seluruh stakeholder RU III khususnya yang berada di wilayah Sumbagsel merupakan hal yang tak terpisahkan dari bisnis kami,” katanya. (RA).