JAKARTA – Berbagai sektor diyakini masih akan merasakan dampak dari pandemi Covid-19 pada semester II tahun ini, tidak terkecuali sektor gas yang paling terkena karena konsumsinya anjlok sepanjang semester I 2020. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) tentu menjadi salah satu perusahaan yang paling menanggung beban kondisi tersebut.

Untuk itu berbagai strategi telah disiapkan PGN agar pada semester II bisa keluar dari tekanan gelombang penurunan konsumsi energi.

Arcandra Tahar, Komisaris Utama PGN,  mengatakan sejumlah langkah bakal dilakukan PGN pada sisa waktu semester II tahun ini. Efisiensi di semua lini menjadi menu utama yang tidak bisa ditolerir lagi.

“Pertama, membuat human capital lebih efektif, efisien dengan adaptasi dan adopsi cara-cara baru di masa pandemi,” kata Arcandra dalam sesi diskusi bersama media, Rabu (29/7).

Untuk efisiensi yang bentuknya dengan mau melihat, menggunakan, dan evaluasi tekhnologi baru yang berhubungan dengan suplai chain dari gas alam, baik itu Liquefied Natural Gas (LNG), Compressed Natural Gas (CNG), maupun gas pipa.

“Kemudian memperbaiki sistem yang ada, sistem itu baik dalam hal sales marketing sistem dalam penagihan sistem dalam catatan metering dan lain-lain. Kalau bisa itu jadi target perbaikan sehingga custumer merasa nyaman dengan PGN dalam masa pandemi ataupun masa akan datang,” kata dia.

Strategi berikutnya adalah manajemen akan lebih gencar lagi dalam mencari pertumbuhan industri-industri baru yang berbasis gas. Disini perlu ada strategi khusus untuk mencari dan membuat konsumen yang selama ini menggunakan energi lain agar mau konversi energinya

“Tentu dengan harga yang kompetitif. Kompetitif maksudnya harus bersaing dengan harga energi lain yang dulu digunakan,” kata Arcandra.

Menurut mantan wakil menteri ESDM itu,  pasar pengguna gas masih bisa dibangun, karena potensi masih ada. Tinggal bagaimana menyakinkan konsumen dengan memberikan layanan bagus, handal, dengan harga yang kompetitif.

Selain itu efisiensi juga akan dilakukan di setiap proyek, di antaranya adalah di proyek pipa Rokan. Tidak hanya proyek pipa tapi di berbagai fasilitas atau infrastruktur lain juga akan dijalankan.

Menurut Arcandra, evaluasi akan dilakukan di berbagai proyek yang akan dan sudah terlanjur dikerjakan agar operasional infrastruktur tersebut juga bisa beroperasi dengan efisien.

Beberapa Floating Storage Regasification Unit (FSRU) akan dilakukan efisiensi dari sisi tekhnologi. Beberapa project akan dilihat apakah pilihan tekhnologinya sudah benar, costnya benar, dan apakah konsumen bahagia atau tidak.

“Proyek terminal LNG Teluk Lamong Jawa Timur bagian yang sedang kita evaluasi efisiensikan,” kata Arcandra.

Selain itu PGN juga tengah membangun pasar di luar negeri. Sehingga PGN butuh sosok-sosok mumpuni di bidang gas marketing untuk bisa bersaing dengan negara lain dalam rangka memasarkan LNG. “Kita sedang develop market di luar Indonesia,” tandas Arcandra.(RI)