JAKARTA – PT Pertamina (Persero) akan berbenah untuk mengantisipasi disruption energy atau pergeseran penggunaan energi yang semakin masif. Tajudin Noor, Sekretaris Perusahaan Pertamina, mengungkapkan antisipasi sangat penting lantaran pergeseran penggunaan enegi bersih yang terus didorong berbagai kalangan. Sebagai perusahaan energi, Pertamina akan merespon hal tersebut.

“Lebih mengedepankan program yang kami lakukan di tahun-tahun mendatang. Misalnya, bicara tentang Energi Baru Terbarukan (EBT),” kata Tajudin kepada Dunia Energi, Rabu (25/9).

Menurut Tajudin, meskipun akan mengantisipasi derasnya arus penggunaan EBT, Pertamina tidak akan membiarkan begitu saja pengembangan kilang minyak terkatung-katung. Pengembangan kilang tetap diprioritaskan karena kebutuhan akan energi fosil masih tetap tinggi beberapa tahun mendatang.

“Pembangunan kilang dalam rangka pemenuhan kebutuhan dalam negeri termasuk antisipasi tentang disruption energy, dan lain-lain tetapi memang secara garis besar adalah aligment fungsi sekretariat perusahaan dengan rencana jangka panjang Pertamina,” ungkap Tajudin.

Tajudin dilantik menjadi sekretaris perusahaan pekan lalu oleh Pahala N Mansury, Direktur Keuangan Pertamina dan mengisi jabatan yang sudah kosong empat bulan sepeninggalan Syahrial Mukhtar yang diangkat menjadi salah satu direksi di PT Perusahaan Gas Negara Tbk.(RI)