JAKARTA – PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN sebagai Subholding Gas Pertamina ikut ambil bagian dalam Gastech Exhibition & Conference di Milan pada 5-8 September 2022. Dalam kesempatan itu PGN hadir untuk memperkenalkan beberapa proyek inisiatif energi gas bumi dan LNG yang low carbon. Salah satunya mengintegrasikan infrastruktur pipa dan non pipa untuk meningkatkan utilitasi gas bumi sebagai energi bersih.

“PGN terus menjalankan mandat untuk security supply, memanfaatkan teknologi dan inisiatif produk-produk energi bersih nasional, serta bersinergi dengan beberapa mitra dalam pengembangan produk maupun proyek,” ujar Haru Setiawan, Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, 15/9).

Peluang LNG yang dapat dijadikan sebagai alternatif energi bersih bahan bakar kapal juga dimanfaatkan PGN dengan melakukan kemitraan dengan strategic partner dengan pemanfaatan infrastruktur yang ada di PT Badak LNG melakukan terobosan denganmenginisiasi proyek LNG Bunkering pertama di Indonesia.

Pada sektor transportasi darat, PGN menyediakan layanan LNG Mobile Refueling Unit (MRU) di 14 lokasi di Indonesia. LNG MRU akan ditingkatkan seiring dengan percepatan pembangunan jalan tol khususnya di Jawa dan Sumatera, serta penambahan jumlah truk logistik. Demand LNG untuk transportasi darat sebesar 12 BBTUD dalam 10 tahun ke depan.

“Selain lebih bersih dibandingkan bahan bakar diesel, LNG juga lebih terjangkau. Penghematan yang didapatkan sebesar 20 persen untuk kendaraan truk,” kata Heru.

PGN saat ini juga memiliki tugas untuk memasok kebutuhan pembangkit listrik di berbagai titik di Indonesia bagian tengah dan timur. Ketepatan teknis harus direncanakan secara matang agar alokasi LNG sekitar 83 BBTUD nantinya dapat optimum penggunaannya.

Untuk bisa memenuhi kebutuhan energi di Indonesia sebagai negara kepulauan, pengembangan beyond pipeline untuk distribusi LNG adalah keharusan. Demand LNG retail diperkirakan meningkat hingga 119 BBTUD dalam 10 tahun ke depan.

“Target ini cukup menantang dalam penyediaan infrastruktur LNG seperti Isotank, microbulk, tabung VGL, dan sebagainya, serta mengutamakan skema logistik yang seefisien mungkin,” jelas Heru.

Selain LNG, terobosan beyond pipeline lainnya yang dilakukan PGN meliputi pengembangan Gaslink Cylinder dimana CNG disalurkan untuk sektor UMKM, pengembangan Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) dengan PT Pupuk Iskandar Muda, pengembangan biomethane dan hidrogen.

Menurut Heru, kehadiran di Gastech Exhibition& Conference 2022 juga memperkenalkan tanggung jawab PGN di dunia internasional untuk menjaga ketahanan energi di Indonesia dengan mengupayakan berbagai sumber energi bersih domestik guna memenuhi permintaan dalam negeri, menjamin pasokan, realibility, dan affordability bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Bara Ilmarosa, Direktur Utama PT Perta Arun Gas, menjelaskan saat ini Arun LNG Hub yang berlokasi di Arun sangat strategis dan menjadikannya sebagai pusat LNG trading Asia dan destinasi LNG Hub Global seperti China, Australia, Angola, Mesir, dan Amerika Serikat. PAG berencana membangun 3 unit tangki LNG Storage baru dengan masing-masing kapasitas 180.000 M3 dalam rangka menjadikan Arun sebagai LNG Hub Leader di Asia pada tahun 2030.

“Salah satu strategi yang kami lakukan adalah berpartner dengan mitra dari internasional. Saat ini ada 4 tangki LNG eksisting. Dua untuk domestik dan dua untuk internasional. Dalam memasuki pasar, kami bermitra dengan mitra dari Eropa dan Asia. Kedepan kami berencana untuk meningkatkan lagi jumlah tangki,” jelas Bara.