JAKARTA – Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pada 2030 mendatang akan ada 2 juta mobil listrik dan 13 juta sepeda motor listrik. Jika target tersebut terwujud maka kebutuhan akan baterai listrik juga akan sangat tinggi. Ini yang harus diantisipasi oleh pemerintah.

Dadan Kusdiana, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, mengatakan kapasitas baterai yang diperlukan untuk kendaraan listrik rata-rata sebesar 113 juta kilowatt hour (kWh).

Berdasarkan grand strategi nasional kebutuhan battery lithium untuk menyimpan listriknya mencapai mencapai 758.693 ton. “Kapasitas baterai butuh 758 ribu ton lithium ini kebutuhan mobil dan motor listrik,” ungkap Dadan, belum lama ini.

Kebutuhan baterai tersebut, kata Dadan, belum termasuk dengan kebutuhan untuk pembangkit listriknya.

Menurut Dadan, beberapa regulasi sudah siap berkaitan dengan baterai di antaranya. Pertama UU No 3 Tahun 2020 mengenai ketentuan peningkatan nilai tambah untuk mineral logam. “Ini tentang kewajiban tentang peningkatan nilai tambah,” kata dia.

Lalu Permen ESDM No 11 Tahun 2020 mengenai harga patokan mineral logam, Permen ESDM No 11  tahun 2019 mengenai pengendalian ekspor nikel, dan Permen ESDM No 25 Tahun 2018 mengenai batasan minimum pengolahan dan pemurnian nikel.

“Ini dimaksudkan dorong ekosistem produksi baterai di dalam negeri,” tukasnya.

Salah satu kendaraan yang paling didorong untuk beralih ke listrik adalah kendaraan roda dua atau motor.

Dadan mengatakan modifikasi motor untuk diubah bahan bakarya lebih mudah dan cepat ketimbang harus menunggu ketersediaan mobil listrik yang harganya juga sangat tinggi.

Menurut Dadan, saat ini sudah ada dua motor yang berhasil dimodifikasi. Ditargetkan akan ada 5-6 juta kendaraan roda dua yang dimodifikasi. Kementerian ESDM sedang memastikan faktor keselamatan lolos di Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

“Aspek safety sedang kami pastikan lolos di Kemenhub sudah ada dua motor yang kami modifikasi, Sedang melakukan optimalisasi disisi harga, berapa harga paling layak di masyarakat? Kita sudah lakukan survey willingness 5-6 juta motor yang eksisting sekarang 5-6 juta dikeluarkan bisa dimodifikasi jadi kendaraan listrik,” kata Dadan.(RI)