JAKARTA – Seiring kemajuan teknologi dan perubahan lingkungan yang cepat di sektor energi, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) melihat potensi untuk menggunakan teknologi, kemampuan digital dan pola pikir untuk menciptakan nilai lebih bagi para pemegang saham. Oleh sebab itu, perseroan telah memulai proses transformasi digital.

“Transformasi digital ini ditujukan untuk meningkatkan teknologi, pola pikir, dan organisasi perseroan untuk melakukan inovasi cara kerja, meningkatkan produk dan layanan dan memperluas ke bisnis-bisnis baru yang potensial,” kata Yulius Gozali, Direktur Indo Tambangraya, belum lama ini.

Sepanjang 2018, Indo Tambangraya berhasil membukukan laba bersih tertinggi dalam lima tahun terakhir dan menambah cadangan batu bara secara signifikan dengan mengakuisisi PT Nusa Persada Resources. Hal ini memperlihatkan anak usaha Banpu Plc tersebut semakin percaya diri untuk bertumbuh seiring dengan perbaikan harga batu bara dunia dan mengukuhkan dirinya sebagai perusahaan energi global.

Akuisisi Nusa Persada yang memiliki luas konsesi 4.291 hektar pada tahun lalu menambah cadangan batu bara perusahaan sebesar 77 juta ton. Selain itu, kegiatan eksplorasi dan peningkatan rencana penambangan yang dilakukan pada tahun 2018 juga menaikkan cadangan batu bara sebesar 45 juta ton, sehingga total cadangan batu bara perseroan pada akhir tahun 2018 menjadi 354 juta ton dari 254 juta ton pada tahun sebelumnya.

Sejak mengumumkan transformasi menjadi perusahaan energi pada Desember 2016, Indo Tambangraya kini memiliki 14 anak usaha, sembilan di antaranya perusahaan bergerak di bidang batu bara dan usaha yang berkaitan, tiga perusahaan kontraktor dan bahan bakar, dan dua perusahaan di bidang ketenagalistrikan.

“Kami percaya hasil transfomasi digital menjadi kunci inti kompetensi untuk menjalankan strategi-strategi kami dalam tahun-tahun mendatang,” tandas Yulius.(RA)