JAKARTA – Setelah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berulangkali menegaskan tidak ada rencana menghapus pelanggan PLN golongan 450 VA, kali ini giliran manajemen PLN yang angkat bicara.

Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN menyatakan perusahaan akan mengikuti arahan pemerintah terkait pembagian golongan pelanggan. Dia pun menyatakan sampai sekarang tidak ada pembicaraan yang menyebutkan akan menghapus golongan 450 VA.

“Keputusan Pemerintah sudah sangat jelas. Tidak ada perubahan daya dari 450 VA ke 900 VA dan PLN siap menjalankan keputusan tersebut. Selama ini, Pemerintah dan PLN sebagai pelaksana mandat ketenagalistrikan dari Pemerintah tidak pernah melakukan pembicaraan ataupun diskusi mengenai perubahan daya listrik masyarakat,” ujar Darmawan, Sabtu (17/9).

Darmawan menegaskan, PLN terus berkoordinasi dan berkomunikasi dengan pemerintah untuk melindungi masyarakat dalam mendapatkan listrik. PLN memastikan pelayanan kelistrikan di Tanah Air tetap andal dan optimal. “Sehingga menjaga produktivitas dan daya beli masyarakat dalam masa pemulihan ekonomi di tengah meningkatnya harga komoditas energi dunia,” ungkap Darmawan.

Polemik penghapusan pelanggan 450 VA ini pertama digulirkan oleh Ketua Badan Anggaran DPR RI (Banggar) Said Abdullah yang mengusulkan agar masyarakat miskin dengan daya listrik 450 VA akan dinaikkan menjadi 900 VA dan 900 VA menjadi 1.200 VA.

“Kita sepakat dengan pemerintah untuk 450 VA menjadi 900 VA, dan 900 VA jadi 1.200 VA,” kata Said dalam rapat Panja dengan Kementerian Keuangan tentang APBN 2023, Senin (12/9).

Said peningkatan golongan pengguna listrik dengan menghapus golongan 450 VA akan memberikan dampak positif baik kepada masyarakat maupun kepada PLN yang saat ini mengalami kelebihan supply dan berpotensi besar merugikan perusahaan listrik plat merah tersebut.

Menurut dia PLN sedang mengalami oversupply listrik sebanyak 6 gigawatt (GW) saat ini. Selain itu tahun depan akan ada pembangkit listrik baru yang akan beroperasi dan mengakibatkan adanya tambahan pasokan sebesar 1,4 GW menjadi 7,4 GW. (RI)