JAKARTA – Realisasi produksi minyak dan gas bumi PT Pertamina Hulu Energi (PHE) hingga semester I 2019 telah melampaui target.

Meidawati, Direktur Utama PHE,  mengatakan produksi minyak telah mencapai 101% dari target. “Realisasi di atas target semua. Minyak per Juni itu 101% dari target 79,5 ribu barel per hari (bph) yang tercapai 80,2 ribu bph,” kata Meidawati di Jakarta, Senin (12/8).

Untuk produksi gas,  bahkan hingga 106% dari target, yakni 828 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dari target  779 MMSCFD.

Meidawati menyatakan kejadian semburan minyak dan gas baru-baru ini di PHE Offshore North West Java (ONWJ) tidak memberikan pengaruh terhadap realisasi produksi PHE.

Selain waktu kejadian yang sudah masuk di Juli, sumur YYA-1 yang menjadi sumber semburan migas juga masih belum diproduksi.

Meski tidak membeberkan detail realisasi produksi di masing-masing blok, ONWJ jadi salah satu kontributor produksi minyak terbesar PHE. “Kontributor terbesar minyak kita masih dari ONWJ, kita juga dari Tomori itu gas, Offshore Southeast Sumatera (OSES) eksisting iya,” ujarnya.

Untuk realisasi investasi, hingga semester I baru mencapai US$118 juta dari target sepanjang tahun ini sebesar US$205 juta.

Meidawati masih optimistis kinerja PHE masih akan meningkat hingga akhir tahun ini.

“Kita kejar dioptimalisasi. Kita masih ada enam bulan, kita masih cari yang lain lah, kita cari opportunity yang lain di tempat lain,” kata Meidawati.(RI)