JAKARTA – PT Pamapersada Nusantara, kontraktor jasa tambang anak usaha PT United Tractors, hingga April 2020 telah memproduksi batu bara milik klien 37,1 juta ton, turun dibanding periode yang sama 2019 sebesar 40,3 juta ton. Penurunan juga terjadi pada pemindahan lapisan tanah penutup (overburden removal) menjadi 283,4 juta bank cubic meter (bcm), dibanding periode Januari-April 2019 sebesar 310,1 juta bcm.

Ari Setiyawan, Investor Relation United Tractors dalam laporannya menyebutkan produksi batu bara milik klien pada April 2020 sebesar 9,2 juta ton, turun dibanding bulan sebelumnya 9,7 juta ton. Demikian pula overburden removal turun dari 74,1 juta bcm, menjadi 71,1 juta bcm.

Saat ini Pamapersada melayani sejumlah produsen batu bara utama Indonesia, seperti PT Adaro Indonesia, PT Bukit Asam Tbk, PT Indominco Mandiri, PT Kideco Jaya Agung, PT Kaltim Prima Coal, PT Jembayan Muarabara, PT Trubaindo Coal Mining, PT Arutmin Indonesi a dan PT Berau Coal.

Sejalan dengan proyeksi pasar batu bara 2020, permintaan batu bara di Asia diperkirakan masih tumbuh. Manajemen United Tractors pun optimistis segmen usaha kontraktor pertambangan juga masih punya peluang yang baik.

Manajemen United Tractors dalam laporan tahunan perseroan menyebut, selain fokus pada penambangan batu bara, untuk meningkatkan fleksibilitas bisnis, Pamapersada terus mencari peluang diversifikasi usaha untuk mengurangi ketergantungan pada batu bara thermal.  Diversifikasi usaha Pamapersada diarahkan pada ekstraksi batu bara kokas dan bahan mineral lain seperti emas, nikel dan tembaga. Serta pemanfaatan energi baru dan terbarukan.(AT)