Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap menambah kapasitas pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 75 megawatt.(Foto/IST)

JAKARTA – PT PLN (Persero) berkomitmen merealisasikan target 23% pemanfaatan energi baru terbarukan pada 2025. Saat ini kapasitas terpasang pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 6.711,2 megawatt (MW), 328 MW diantaranya diselesaikan pada 2018, termasuk PLTB pertama di Indonesia, PLTB Sidrap 75 MW.

I Made Suprateka, Executive Vice President Corporate Communication PLN, mengatakan untuk 2019 PLN berencana menambah kapasitas pembangkit listrik berbasis EBT.

Penambahan kapasitas pembangkit direncanakan berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede 110 MW, PLTA Rajamandala 47 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sorik Merapi 45 MW, PLTP Muara Laboh 80 MW dan PLTP Lumut Balai 55 MW.

“Total target penambahan sebesar 736 MW, termasuk PLTA Poso 60 MW dan PLTB Jeneponto 72 MW,” kata Made di Jakarta, Rabu (13/2).

Menurut Made, secara keseluruhan pembangkit listrik EBT saat ini setara dengan 11,76% dari kapasitas pembangkit nasional.

“Kami yakin jumlah tersebut akan terus meningkat, sehingga pemanfaatan EBT di Indonesia dapat memenuhi target 23% pada 2025,” kata Made.

Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2019 – 2028 hingga saat ini masih belum dirilis pemerintah. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berulang kali menyatakan perlu ada penyesuaian penyediaan pembangkit listrik yang disusun PLN dengan asumsi pertumbuhan ekonomi nasional.

Dalam draft RUPTL yang diperoleh Dunia Energi, total penyediaan PLTP ditargetkan sebesar 4.642 MW kemudian untuk PLTA sebesar 8.237 MW, lalu PLTM sebesar 1.366 MW serta pembangkit listrik lainnya seperti bio energi 2.046 MW.(RI)