JAKARTA – PT United Tractors Tbk (UNTR), anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) di sektor jasa dan pertambangan serta distribusi alat berat, mencatat volume penjualan batu bara 5,46 juta ton sepanjang Januari-Agustus 2016, naik 48,1% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 3,68 juta ton.

Data operasional United Tractors mengungkapkan volume penjualan tertinggi yang dilakukan melalui anak usaha perseroan, PT Tuah Turangga Agung, sepanjang delapan bulan pertama tahun ini dicetak pada Mei yang mencapai 1,14 juta ton dan Juni sebesar 1,1 juta ton.

Tambang batubara Adaro di Kalimantan Selatan.

Sementara itu, pada Agustus, volume penjualan batu bara United Tractors tercatat sebesar 451 ribu ton, turun dibanding Juli yang tercatat 552 ribu ton.

“Hingga akhir 2016, perseroan menargetkan penjualan batu bara sekitar 6 juta-7 juta ton,” kata Iwan Hadiantoro, Direktur United Tractors.

Penjualan batu bara perseroan sekitar 60-70% menggunakan sistem kontrak, sisanya dijual di pasar spot.

Menurut Franciscus X.L Kesuma, Direktur United Tractors, kontrak penjualan batu bara biasanya sekitar enam bulan sampai satu tahun. “Biasanya dilakukan evaluasi harga setiap 3 bulan atau enam bulan atau bisa saja kontraknya mengikuti indeks harga batu bara,” kata dia.

United Tractors melalui Tuah Turangga memiliki hak konsesi atas sembilan lahan tambang yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan total cadangan batu bara yang diperkirakan mencapai 395,5 juta ton (combined reserve) dengan kualitas batu bara menengah hingga tinggi. Konsensi tambang yang dimiliki dikelola anak usahanya, seperti PT Prima Multi Mineral, PT Agung Bara Prima, PT Asmin Bara Bronang, PT Asmin Bara Jaan, PT Duta Sejahtera, PT Duta Nurcahya dan PT Piranti Jaya Utama.

Pada 2015, United Tractors mencatat penurunan volume penjualan batu bara sebanyak 18% menjadi 4,6 juta ton, dibandingkan 5,7 juta ton pada 2014. Volume produksi dan penjualan batu bara, penurunan pada 2015 sebagai akibat penurunan harga batu bara terus turun sepanjang tahun. Akan tetapi, kondisi ini diimbangi melalui konsistensi kualitas batu bara perseroan yang mampu mendukung pasokan ke pasar internasional, terutama Jepang, secara terus-menerus.(AT)