JAKARTA – Hari Kebangkitan Nasional dijadikan momentum kebangkitan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk naik kelas. Pada momen tersebut, dalam rangka mendukung penguatan rantai pasok industri pariwisata, khususnya hotel dan restoran di Bali, PT Pertamina (Persero) melalui Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK) berkolaborasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) serta Dinas Pariwisata Provinsi Bali menggelar Pra Temu Bisnis di Badung, Bali, Jumat (20/5).

Henky Hotma Parlindungan Manurung, Deputi bidang industri dan investasi Kemenparekraf, menyampaikan apresiasinya kepada Pertamina atas kepeduliannya terhadap UMKM. “Mari kita sama-sama mengawal kegiatan temu bisnis ini karena UMKM adalah backbone nya perekonomian Indonesia,” ujar Henky dalam sambutannya.

Selain Henky, turut hadir dalam acara tersebut, Direktur Manajemen Industri Kemenparekraf Anggara Hayun Anujuprana, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun, Direktur Poltekpar Bali, Ida Bagus Putu Puja. Hadir pula perwakilan Pertamina, Rusminto Wahyudi selaku Sr. Supervisor CSR & SMEPP Pertamina Patra Niaga Jatim Balinus, 26 pimpinan hotel dan restoran serta 20 UMKM makanan, minuman, fashion serta kriya.

Kegiatan Pra Temu Bisnis bertujuan untuk mempertemukan pelaku industri pariwisata, khususnya usaha hotel dan restoran dengan para pelaku UMKM bidang ekonomi kreatif agar terjalin kerjasama yang lebih baik lagi. Kegiatan ini diharapkan dapat mengakselerasi, mendorong prosentase peningkatan tingkat komponen produk lokal, omset, suplai dan demand serta penyerapan tenaga kerja dalam penguatan rantai pasok.

Dengan menurunnya kasus COVID-19 dan adanya pelonggaran pengenaan masker di ruang terbuka tentunya membawa optimisme akan semakin bangkitnya potensi pariwisata di Indonesia khususnya di pulau Bali.

Tjok Bagus Pemayun, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, mengatakan hampir 90% Bali sangat bergantung dengan industri pariwisata. Pandemi COVID-19 sangat berpengaruh terhadap perekonomian Bali. “Namun demikian pimpinan BUMN dengan UMKM saling berkomunikasi dan bahu-membahu untuk mengatasinya,” ungkapnya.

Selanjutnya masing-masing UMKM memaparkan produknya serta identifikasi potensi kebutuhan produk UMKM Ekonomi Kreatif dari Industri Perhotelan.

Ditemui terpisah, Heppy Wulansari, Pjs. VP Corporate Communication Pertamina, mengatakan kegiatan pra temu bisnis sebagai dukungan Pertamina terhadap UMKM dalam pengembangan usahanya di industri pariwisata khususnya yang ada di Provinsi Bali dimana saat ini tengah menghadapi event akbar G20. “UMKM merupakan pilar penting kebangkitan ekonomi nasional karena produknya erat kaitannya dengan masyarakat banyak,” katanya.

Selain produknya yang beragam dan tersebar di seluruh lapisan masyarakat, UMKM banyak melibatkan warga sekitar serta mampu menyerap tenaga kerja yang signifikan.

Pandemi COVID-19 turut mempengaruhi rantai pasok secara global. Heppy berharap agar kegiatan ini dapat mensubstitusi kebutuhan hotel dan restoran dengan produk baru hasil inovasi UMKM.

Tidak hanya itu, kegiatan yang berlangsung di Aula Joop Ave Politeknik Pariwisata ini juga sebagai wujud empati terhadap UMKM yang terdapak pandemi COVID-19. “Momentum kebangkitan nasional ini diharapkan menjadi kebangkitan bagi UMKM untuk menghasilkan produk yang inovatif, berkualitas tinggi dan mampu menembus pasar global,” kata Heppy.

Stephen David Wattimena, Mitra Binaan Pertamina asal Bali mengungkapkan acara pra temu bisnis hari ini yang di-inisiasi berbagai instansi Pemerintah dan BUMN adalah sebuah kejutan/ pecut bagi masyarakat Bali khususnya UMKM. “Ini momen yang paling tepat di awal kebangkitan industri pariwisata akibat pandemi COVID-19, khususnya bagi masyarakat Bali yang sangat bergantung industri ini,” ujar Stephen, pemilik UMKM Bali Taru Rahayu itu. (RA)