JAKARTA – Pemerintah siap memberikan kompensasi kepada PT Pertamina (Persero) untuk memastikan tidak ada kerugian dalam tugas menyediakan BBM jenis Pertalite nantinya yang akan gantikan Premium sebagai BBM dengan RON terendah yang akan dijual ke pasaran.
Monty Giriana DeputiĀ III Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha BUMN, Riset, dan Inovasi Kemenko Perekonomian, mengatakan sejak Januari 2021, harga keekonomian BBM jenis pertalite terus mengalami kenaikan seiring dengan kenaikan harga minyak dunia.
Dimulai dari Rp 6.000 per liter, hingga saat ini telah tembus di angka Rp11.000 per liter. Sementara hingga kini harga jual Pertalite masih Rp7.500 per liter.
Dia menjelaskan jika nanti pertalite sudah jadi BBM utama yang dijual maka dana kompensasi yang disiapkan sekitar Rp25-30 triliun.
“Pemerintah sepakat untuk memberikan kepastian angka itu disediakan pemerintah dan gak akan melebihi angka yang tahun sebelumnya. Jadi gak lebih dari itu. Rp25-30 triliun mungkin ya. Tapi itu masih nanti sih sepertinya,” kata Monty dalam diskusi di CNBC TV Indonesia, Rabu (2/2).
Pemerintah sampai saat ini juga masih menjaga asa untuk mengalihkan pemberian subsidi BBM secara langsung ke masyarakat. Selagi menunggu hal itu diimplementasikan pemerintah akan memberi kompensasi seperti yang ada sekarang.
“Tapi kalau sudah siap, ini subsidi langsung ya itu tepat. Kita juga lihat bagaimana performance kompensasi yang ada ini dalam beberapa bulan kedepan. Ini kan kita evaluasi periodik ya,” ujar Monty. (RI)
[contact-form][contact-field label=”Nama” type=”name” required=”true” /][contact-field label=”Surel” type=”email” required=”true” /][contact-field label=”Situs web” type=”url” /][contact-field label=”Pesan” type=”textarea” /][/contact-form]





Komentar Terbaru