NEW YORK– Harga minyak mentah dunia meningkat pada penutupan perdagangan Jumat atau Sabtu (4/5) WIB karena didukung oleh lonjakan lapangan kerja di Amerika Serikat (AS) bulan lalu dan pemenuhan Rusia terhadap pengurangan produksi seperti yang dijanjikan dalam kesepakatan antara Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya.

Kantor berita Xinhua melaporkan, patokan AS, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni, naik US$0,13 menjadi menetap pada US$61,94 per barel di New York Mercantile Exchange, sementara kehilangan sekitar 3% selama seminggu, penurunan mingguan kedua berturut-turut.

Sementara itu, patokan global minyak mentah Brent untuk pengiriman Juli, naik US$0,10 menjadi ditutup pada US$70,85 per barel di London ICE Futures Exchange. Minyak mentah Brent turun 2,6% untuk minggu ini, menghentikan kenaikan beruntun selama lima minggu.

Total penggajian atau payroll pekerjaan non-pertanian Amerika Serikat meningkat sebesar 263.000 pada April, dan tingkat pengangguran turun menjadi 3,6 persen, kata Biro Statistik Tenaga Kerja AS, Jumat (3/5), menunjukkan dukungan lebih lanjut terhadap pertumbuhan ekonomi AS.

Peningkatan tajam dalam pertumbuhan lapangan pekerjaan terjadi dalam jasa-jasa profesional dan bisnis, konstruksi, perawatan kesehatan, serta bantuan sosial.

Sementara itu, pada akhir April, Rusia telah mencapai kesesuaian penuh dengan kesepakatan pemotongan produksi bersama OPEC pada Desember, Menteri Energi Alexander Novak mengatakan pada Kamis (2/5).

Produsen-produsen minyak OPEC dan non-OPEC sepakat untuk memangkas produksi minyak mentah mereka dengan total 1,2 juta barel per hari (bph) mulai Januari 2019 untuk periode awal enam bulan.

Menurut Novak, pada akhir April 2019, Rusia mengurangi produksi minyaknya sebesar 229.000 barel per hari tidak termasuk produksi berdasarkan Perjanjian Bagi Hasil (PSA) dan 223.000 barel per hari termasuk PSA. (RA)