JAKARTA – PT Pertamina International Shipping (PIS) bersama dengan Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah melaksanakan kegiatan company visit bertajuk “_Sailing Through_ FTK _Company Visit with_ PT Pertamina International Shipping Subholding Integrated Marine Logistics” yang digelar secara virtual. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk _sharing knowledge_ mengenai dunia bisnis khususnya pada sektor kelautan dan perkapalan.

I Putu Puja Astawa, Direktur Armada Pertamina International Shipping, menyampaikan PIS yang saat ini telah menjadi Subholding Integrated Marine Logistics memiliki 6 lini bisnis yakni menyediakan layanan _shipping, marine services, port service, port ownership, storage, dan other service_.
“Oleh karena itu, kesiapan kapal untuk beroperasi baik secara teknis maupun non-teknis menjadi penting di industri ini” ujarnya.

PIS saat ini memiliki sekitar 539 kapal milik yang terdiri dari berbagai jenis serta memiliki 11 rute pelayaran internasional antara lain yaitu Afrika, Arab Saudi, UEA, Australia, Singapura, Malaysia, China, US, India, Bangladesh dan Aljazair yang mengangkut BBM, LPG, Gasoline, Diesel, Crude, Avtur dengan rata-rata mengangkut 150/160 juta kilo liter.

Dalam mendukung perannya untuk mendistribusikan energi baik domestik maupun internasional, PIS secara konsisten memastikan kapal-kapal yang dikelolanya dapat memenuhi persyaratan dan lolos inspeksi dari 8 _oil major_ internasional melalui penilaian _Ship Inspection Report Programme_ (SIRE) seperti Shell, Petron, Suncor, Enoc, MISC, Philips 66, Bakri, Idemitsu. Di era industri 4.0, PIS memiliki tantangan untuk dapat menghasilkan profit bagi perusahaan dengan pangsa pasar yang lebih ditekankan pada pasar internasional. Oleh karena itu, digitalisasi sistem menjadi sangat penting perannya untuk menghadapi tantangan industri saat ini. PIS saat ini tengah mengembangkan _Integrated Ship Management Tools_ yang merupakan sistem terintegrasi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari kinerja kapal. Selain itu, PIS juga melakukan 4 program yang sejalan dengan _International Maritime Organization_ (IMO). Pertama, _eco ship design_ yang terdapat pada dua kapal PIS, yaitu Pertamina Pride dan Pertamina Prime. Kedua, _energy efficiency index_. Ketiga, _fuel reduction improvement_, yaitu dengan melakukan pengurangan dan efisiensi bahan bakar. Dan terakhir, _fleet rejuvenation_ dengan melakukan peremajaan kapal.

Program tersebut sejalan dengan komitmen Pertamina yaitu _Go Sustainable_ dengan mengoptimalisasikan aset perusahaan untuk menjawab tantangan, membangun lingkungan hidup keberlanjutan yang lebih baik. Selain itu, kegiatan ini menjadi wujud nyata perusahaan untuk _Go Collaborative_ dengan membangun sinergi bersama melalui kolaborasi pihak eksternal dalam mempersiapkan sumber daya manusia khususnya generasi muda dalam menghadapi tantangan industri kelautan dan perkapalan saat ini.

Martino Faishal Saudi, Manager HC Business Partner PIS, menambahkan adanya transformasi menjadi Subholding Integrated Marine Logistics saat ini membawa PIS dipercaya untuk mengelola aset kapal, marine tambat, non-tambat, dan 6 terminal strategis.
Saat ini PIS memiliki 5 pasar yang dijadikan sebagai lini bisnis utama yaitu pengelolaan angkutan laut dengan Subholding Pertamina Group, kerja sama pengelolaan _port_ dengan Subholding Pertamina Group, kontrak angkutan dan _Floating Storage_ di pasar internasional, prospek _virtual pipeline_ LNG dan LPG, dan prospek bisnis _storage_ di pasar domestik dan regional.

” Diharapkan ke depan PIS dapat terus meningkatkan performanya baik dari segi kinerja operasional kapal, armada, perluasan pasar bisnis, dan optimalisasi sumber daya manusia sehingga bisa menghadapi tantangan industri saat ini dan masa mendatang,” kata Martino Faishal Saudi.(RA)