JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana kembali menggelar lelang wilayah kerja (WK) atau blok minyak dan gas menjelang 2018. Ini merupakan lelang ketiga yang digelar pada tahun ini.

Djoko Siswanto, Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, mengungkapkan ada delapan blok migas yang sudah disiapkan dan sedang dilakukan finalisasi untuk bisa dilelang pada akhir tahun ini.

“Ada yang kami mau lelang lagi tahun ini tahap ketiga delapan blok baru,” kata Djoko di Jakarta, Rabu (17/10).

Djoko memastikan lelang kali ini merupakan lelang langsung. Artinya, blok yang dilelang sudah ada peminat. Itu sebabnya, Kementerian ESDM optimistis seluruh blok yang ditawarkan akan laku semua. Ini berdasarkan pengalaman lelang sebelumnya, yang paling banyak diminati adalah blok migas yang ditawarkan secara langsung.

“Itu blok baru semua, penawaran langsung,” tukasnya.

Penawaran atau lelang langsung merupakan sebuah mekanisme dimana kontraktor sebelumnya telah melakukan studi secara mandiri disuatu wilayah. Setelah data didapatkan maka dilaporkan ke pemerintah untuk bisa dibuka lelang.

Kontraktor pemilik data menjadi salah satu peserta lelang. Dengan kepemilikan data yang dimiliki, kontraktor tersebut memiliki peluang paling besar untuk memenangkan lelang. Proposalnya bisa sesuai dengan syarat atau ketentuan yang ditetapkan pemerintah.

Selain menyiapkan blok yang akan dilelang, pemerintah juga sudah menawarkan dua blok yang dipastikan tidak memiliki peminat pada lelang blok mihas tahap kedua kepada PT Pertamina (Persero). Dua blok tersebut adalah Southeast Mahakam dan Andika Bumi Kita. Keduanya dipastikan tidak memiliki peminat karena sampai batas waktu pemasukan dokumen 12 Oktober tidak ada kontraktor yang mengembalikan dokumen lelang.

“Pertamina minat untuk yang belum laku, tapi dengan joint study. Dua yang enggak laku itu blok eksplorasi. Kami sudah komunikasi dengan Pertamina, Pertamina akan melihat data-datanya dan berharap bisa di joint study-kan,” kata Djoko.

Menurut Djoko, joint study bisa memakan waktu empat hingga sembilan bulan. Karena itu tidak bisa terburu-buru dan biasanya melibatkan perguruan tinggi.

Peluang untuk mendapatkan temuan cadangan migas masih cukup besar, apalagi di Southeast Mahakam letaknya tidak jauh dari Blok Mahakam. “Pertamina kan punya Mahakam, jadi kalau itu dekat dengan bloknya Pertamina kan akan lebih bagus, siapa tahu nyambung dengan reservoir Pertamina,” kata Djoko.(RI)