JAKARTA – PT Gaya Makmur Tractors, perusahaan jasa pertambangan, berencana menggenjot ekspansi di sektor mineral nikel seiring dengan makin menggeliatnya industri pengolahan nikel tanah air.
Franky Makamina, Sales Marketing Director Gaya Makmur,  mengungkapkan selama 14 tahun berkiprah di bisnis jasa penyediaan alat berat, fokus utama perusahaan adalah di sektor konstruksi, namun seiring dengan perkembangan waktu bisnis penyediaan jasa alat berat di pertambangan juga memiliki potensi bisnis bagus.
Selama ini pasar sektor tambang mendapatkan porsi bisnis sekitar 20%-30% Gaya Makmur. Sisanya konstruksi.
“Alat kami XCMG itu sudah siap. Kami kerja sama, terutama untuk nikel mulai baru masuk ke sana,” kata Franky ditemui disela gelaran Exhibition Indonesia Mining 2019, Jakarta, Rabu (18/9).
Di sektor pertambangan, Gaya Makmur lebih banyak menyediakan unit alat berat pendukung kegiatan pertambangan. “buldozer, wheel loader , produk di pertambangan kita bisa support itu,” ujarnya.
Pada tahun lalu penjualan alat berat Gaya Makmur mencapai Rp 1 triliun dengan jumlah 620 unit. Manajemen menargetkan ada peningkatan penjualan tahun ini seiring dengan meningkatnya aktivitas pertambangan dan konstruksi.
Franky mengakui sempat ada pelambatan pertumbuhan penjualan pada semester I tahun ini yang disebabkan oleh kegiatan pemilihan presiden. Gaya Makmur optimistis hingga akhir tahun ini realisasi penjualan alat berat bisa tumbuh paling tidak sama seperti tahun lalu.
“Tahun ini kami targetkan 20%, naik sekitar Rp 1,2 triliun. Semester I lebih lambat karena pengusaha menunda pembelian. Semester I terjual sekitar 292 unit. Sampai akhir tahun setidaknya sama dengan tahun lalu, kami harapkan sisa tahun ini bisa mengejar,” ungkap Franky.
Gaya Makmur memasarkan alat-alat berat produk Jepang antara lain mini excavator dengan merk Takeuchi,  Shantui, dan XCMG. Selain produk China, Gaya Makmur juga menjadi agen produk alat berat ternama Jerman seperti Wirtgen, Vogele, Hamm dan Kleeman.(RI)