JAKARTA – Rencana percepatan pengembangan Blok Sakakemang ternyata memiliki maksud tersendiri, yakni mengantisipasi penurunan produksi gas termasuk dari Blok Corridor.

Arcandra Tahar, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengungkapkan pemerintah dan Repsol selaku operator blok Sakakemang telah sepakat untuk memgembangkan Blok Sakakemang secara bertahap dan diharapkan bisa langsung terealisasi pada tahun ini. Salah satunya adalah dengan pemberian persetujuan rencana pengembangan (Plan of Development/PoD) pada tahun ini.

“Kami di Blok Corridor kan perlu pasokan karena ada yang decline (produksi turun). Jadi, untuk menaikkan produksi yang decline itu,” kata Arcandra ditemui di Kementerian ESDM, Senin malam (7/10).

Repsol kata dia saat ini masih melakukan proses sertifikasi cadangan terbukti Blok Sakakemang. Ketika sertifikat sudah didapatkan maka penyusunan PoD bisa dirampungkan dan tinggal meminta persetujuan menteri ESDM untuk disetujui.

“Iya sertifikasi dulu. Nanti kan syarat PoD itu sertifikasi, cadangan ya,” kata Arcandra.

Pemerintah dan Repsol serta beberapa kontraktor lainnya disekitar Sakakemang juga sudah membahas tentang pemanfaatan fasilitas produksi. Hal itu penting untuk mengimplementasikan percepatan produksi gas.

Arcandra menjamin percepatan produksi Sakakemang sejalan dengan permintaan gas yang diprediksi tetap tinggi beberapa tahun mendatang. Ada beberapa perusahaan  yang sudah masuk dalam daftar potesial pembeli gas Sakakemang.

“Infrastruktur sudah ada. kami manfaatkan infrastruktur dari Corridor. Dengan memanfaatkan itu maka ini bisa early production. Dengan konsorsium Corridor itu harus bicara Repsolnya karena akan menggunakan sharing facility di situ.
ini salah satu cara mempercepat,” ungkap Arcandra.

Tidak hanya untuk menggantikan gas Corridor yang berpotensi turun alami produksinya, gas Sakakemang juga diharapkan bisa dialirkan nantinya melalui pipa gas South Sumatera West Java (SSWJ),  sehingga gas bisa dialirkan ke industri Jawa bagian barat yang selama ini mengeluhkan kekurangan pasokan gas.

“Pasokan ada yang decline, sedang dibicarakan (pembeli gas) beberapa sudah menyatakan (minat). Iya, termasuk industri jawa bagian barat, bukan yang di sekitar Bandung,” kata Arcandra.

Repsol mengumumkan penemuan potensi cadangan gas bumi 2 TCF di Blok Sakakemang pada Februari 2019. Temuan ini berada di sumur Kaliberau Dalam 2X (KBD2X) yang berada 60 km dari lapangan gas raksasa Suban. Rencananya untuk tahap pertama sebanyak 1 TCF yang sudah terbukti cadangan gasnya akan disertifikasi dan diproduksikan terlebih dulu.(RI)