JAKARTA-Pergeseran jabatan terjadi di PT Agincourt Resources, perusahaan pertambangan emas di Batangtoru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Dilansir dari laman perseroan, posisi Wakil Presiden Direktur dan CEO Agincourt yang dijabat Timothy John Vincent Duffy telah beralih ke Hendra Hutahean.

“Hendra Hutahean bergabung dengan perusahaan pada tahun 2021 dan bertanggungjawab menjadi Wakil Presiden Direktur,” dikutip dari laman Agincourt.

Tim Duffy menjabat posisisi direktur utama tambang emas Martabe pada 2015 saat perusahaan dimiliki G-Resources Group Ltd. Setelah Grup Astra mengakuisisi tambang tersebut pada akhir 2018, setahun kemudian Tim Duffy hanya menjadi CEO sedang jabatan Presiden Direktur Agincourt dipegang oleh Muliady Sutio yang berasal dari Grup Astra.

Adapun Hendra Hutahean adalah sarjana teknik sipil jebolan Institut Teknologi Bandung 1996. Selain menjadi Wapresdir Agincourt, kelahiran 4 Oktober 1972 itu saat ini dipercaya sebagai engineering and information system director PT Pamapersada Nusantara sejak April 2020. Selain itu, Hendra juga menjabat selaku Chief of Engineering Division Pamapersada dan Direktur di PT Pama Indo Mining.

 

Hendra Hutahean, Wakil Presiden Direktur Agincourt. (Foto: laman Pamapersada)

Mengutip keterangan dari laman Agincourt, Hendra bergabung di Pama sejak 1996 dan pernah memegang beberapa posisi senior, termasuk selaku Project Manager untuk Project Freeport sejak 2004 hingga 2006, Distrik KPCS sejak 2008 hingga 2012. Selepas itu, Hendra bekerja di Distrik INDO sejak 2012 hingga 2016 dan Operation Deputy Division Head Pama sejak 2016 hingga 2017. Hendra juga pernah menjabat Direktur di PT Tuah Turangga Agung, PT Suprabari Mapanindo Mineral dan PT Telen Orbit Prima sejak 2019 hingga 2020.

Tambang Emas Martabe dikelola dan dioperasikan oleh Agincourt Resources dengan wilayah tambang mencakup area 30 km² yang berada dalam Kontrak Karya (KK) generasi keenam dengan total luas wilayah 1.303 km². Tambang Emas Martabe mulai berproduksi penuh pada 24 Juli 2012 dan memiliki basis sumber daya per tanggal 31 Desember 2017 adalah 8,8 juta ounce emas dan 72 juta ounce perak. Kapasitas operasi Tambang Emas Martabe adalah lebih dari 5 juta ton bijih per tahun untuk memproduksi lebih dari 300.000 ounce emas dan 2-3 juta ounce perak per tahun. Lebih dari 2.700 karyawan dan kontraktor bekerja di Tambang Martabe, sekitar 98% di antaranya adalah warga negara Indonesia, dan lebih dari 70% berasal dari desa setempat.

Pemegang saham utama Agincourt Resources adalah PT Danusa Tambang Nusantara (DTN), anak perusahaan PT Pamapersada Nusantara (PAMA) dan PT United Tractors Tbk dengan total saham 95%. Kepemilikan saham 5% dimiliki Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan Provinsi Sumatera Utara. (DR)