JAKARTA – Thorcon International, Pte. Ltd. dan PT Prima Layanan Nasional (PLN) Enjirining telah menandatanganani perjanjian kerja sama untuk melakukan Feasibility Study (FS) dan Studi Tapak termasuk Grid Study Pembangkit Listrik Tenaga Thorium (PLTT) yang direncanakan selesai pada akhir 2021.

Feasibility Study dan Studi Tapak termasuk Grid Study yang akan dilakukan PLNE tersebut merupakan kajian yang diarahkan oleh pemerintah untuk dilakukan Thorcon sebagai salah satu langkah persiapan pembangunan Prototipe PLTT yang di harapkan dapat menjadi PLTN pertama di Indonesia sebagai Independent Power Producer (IPP) dengan target operasi komersial 2028.

“Melalui kajian yang akan dilakukan baik dari aspek desain teknis, wilayah, sistem kelistrikan, ekonomi, dan juga lingkungan nantinya akan memperlihatkan kelayakan PLTT Thorcon dalam sistem kelistrikan di wilayah Sumatera,” ungkap Bob S Effendi, Kepala Kantor Perwakilan Thorcon International, Pte. Ltd, usai penandatangan, Jumat (30/4).

Hadir acara penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut, CEO Thorcon International David Devanney dan disaksikan secara virtual oleh Asisten Deputi Bidang Energi dan Kepala Bidang
Partisipasi dan Kerjasama Energi mewakili Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Direktur Energi Baru dan Energi Terbarukan
Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, dan Plt Kepala Dinas ESDM Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Dalam hal studi tapak yang akan dilakukan, Thorcon bersama-sama dengan PLNE sudah melakukan evaluasi awal ke calon tapak PLTT di Pulau tidak berpenghuni di Perairan Bangka yang berjarak sekitar 30 Km dari Pulau Bangka dengan luas Pulau sekitar 200-an Hektar (Ha). Evaluasi awal tersebut dilakukan juga didampingi oleh wakil dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dan hasil evaluasi tersebut telah disampaikan kepada Gubernur setelah jajaran Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan telah mendapat dukungan atas hasil evaluasi awal yang dilakukan.

Thorcon International merupakan Independent Power Producer (IPP) yang telah menyatakan keseriusan untuk melakukan investasi sebesar US$ 1,2 miliar atau sekitar Rp 17 triliun untuk membangun PLTT di Indonesia.

Bob mengatakan penetapan lokasi tapak di pulau terpencil untuk mengurangi ketakutan masyarakat.

“Kami juga berkomitmen untuk tetap menjaga ekosistem pulau dan konservasi sebagaimana kami sampaikan kepada Gubernur Bangka Belitung dan proses perizinan pemanfaatan pulau tersebut akan kami lakukan dalam waktu dekat,” kata Bob.(RA)