JAKARTA –  Rosatom State Corporation dan Kementerian Energi Filipina telah menandatangani sebuah nota kesepahaman untuk bekerja sama dalam pengembangan infrastruktur nuklir nasional guna mendukung pelaksanaan lebih lanjut program nuklir damai di negara ini.

Penandatanganan dilakukan oleh Nikolay Spasskiy, Deputi Direktur Jenderal Hubungan Internasional Rosatom State Corporation, di pihak Rusia, dan Sekretaris Energi Filipina Alfonso Cusi, di Filipina, Selasa (14/11).
Menurut Djarot Sulistio, Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN),  langkah pemerintah Filipina tersebut merupakan sinyal positif untuk pengembangan PLTN.
“Saya pernah juga MoU denga Rosatom, tetapi BATAN dalam kapasitas untuk pengembangan, kalau negara tersebut (Filipina) langsung menteri energinya,” kata Djarot kepada Dunia Energi, Rabu (15/11).
Kerja sama pemerintah Filipina dan Rosatom juga akan mengeksplorasi kemungkinan untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir berbasis darat atau mengambang yang dilengkapi dengan reaktor modular kecil.
Selain itu, kondisi teknis PLTN akan dinilai untuk menentukan kemungkinan pembukaan kembali dan akhirnya commisioning.
“Kami telah sepakat untuk melakukan kerja sama dalam berbagai isu. Rosatom memiliki pengalaman unik di bidang proyek konstruksi PLTN dan pengembangan infrastruktur nuklir di banyak negara di seluruh dunia dan kami siap untuk secara aktif berbagi pengalaman ini dengan mitra Filipina kami,” ujar Nikolay Spasskiy, Wakil Direktur Jenderal Hubungan Internasional Rosatom State Corporation.
Para mitra tersebut juga berencana untuk membentuk kelompok kerja bersama yang bertujuan untuk transfer spesialis dan informasi teknis, untuk mengadakan seminar dan pelatihan personil. Sebelumnya pada bulan Mei 2017, Rosatom State Corporation dan Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Republik Filipina  juga telah menandatangani nota kesepahaman mengenai kerja sama dalam penggunaan energi nuklir secara damai.(RA)