JAKARTA- Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM (KESDM) Ego Syahrial sejatinya telah pensiun per 1 Juli 2022 sesuai masa tugasnya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menduduki jabatan struktural telah berusia 60 tahun. Namun, hingga kini, pemerintah belum menetapkan siapa bakal calon pengganti Ego yang telah menduduki kursi eselon I/A itu sejak 2 Agustus 2017 itu.

Sumber Dunia Energi membisikkan, sejumlah nama pejabat eselon I/B di lingkungan Kementerian ESDM disebut-sebut calon kuat pengganti kelahiran Ampenan, Lombok, 1 Juli 1962 itu. Dua nama yang mencuat ke permukaan adalah Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Rida Mulyana dan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE). Keduanya memiliki rekam jejak positif saat menjadi pejabat struktural di lingkungan Kementerian ESDM.

Sebelum menjabat Dirjen Ketenagalistrikan, Rida adalah Dirjen EBTKE. Jebolan Teknik Perminyakan Institut Teknologi Bandung yang lahir di Sumedang, 2 Mei 1963 ini salah satu pejabat eselon 1 senior di lingkungan Kementerian ESDM. “Rida paling kuat kansnya menggantikan Ego. Tapi, masa jabatannya pendek karena pada Mei tahun depan akan pensiun,” ujar sumber.

Kans besar justru ada pada Dadan Kusdiana. Usianya paling belia di antara pejabat eselon 1 di Kementerian ESDM. Kelahiran Sumedang 29 Desember 1968 yang ramah ini adalah pejabat karier di lingkungan ESDM. Doktor dari Kyoto University Jepang pada 2004 merintis karier di Direktorat Listrik dan Pemanfaatan Energi sejak 1992. Pada 7 Mei 2015, Dadan dipercaya menjadi Kepala Pusat Komunikasi Publik ESDM. Dua bulan sesudahnya, alumni SMAN Situraja, Sumedang ini mengemban amanah sebagai Direktur Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) pada 13 Juli 2015 dengan tugas utamanya implementasi biodiesel dari minyak kelapa sawit secara nasional.

Selepas itu, Dadan kembali ke Dirjen EBTKE menjabat Sekretaris Dijtne EBTKE pada tanggal 20 Juli 2016. Setahun kemudian, persisnya 8 Agustus 2017, dia diberi tugas menangani kegiatan komunikasi sebagai Kepala Biro Komunikasi, Pelayanan Informasi dan Kerja Sama ESDM untuk kedua kalinya.
Belum genap satu semester di pos tersebut, alumni Institut Pertanian Bogor ini dipromosikan sebagai Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam pada 8 Desember 2017.

Lebih dari 2,5 tahun Dadan menjabat Ditjen EBTKE. Direktorat Jenderal yang dipimpinnya salah satu pionir di lingkungan Kementerian ESDM. Salah satunya adalah mendukung berbagai upaya yang dilakukan pemangku kepentingan dalam meningkatkan bauran energi dengan meningkatkan porsi Energi Baru dan Terbarukan.

Dadan pun aktif membangun jejaring di beragam komunitas energi baru terbarukan, di antaranya Forum Biodiesel Indonesia, Anggota Dewan untuk Asosiasi Ahli Bioenergi Indonesia serta Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia.

Siapa pun yang dipilih untuk posisi Sekjen Kementerian ESDM, Rida atau pun Dadan, bahkan sosok lainnya, sejatinya figur tersebut berada dalam posisi sentral. Maklum, Sekjen adalah orang nomor dua di lingkungan Kementerian yang menjadi “dapur” kebijakan dan implementasinya. (DR)