JAKARTA – PT Saka Energi Indonesia, anak usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) menargetkan akan ada tambahan produksi dari Blok Pangkah pada 2020. Tambahan produksi sekitar 7 ribu barel per hari  minyak dari dua lapangan yang tengah dikembangkan, yaitu lapangan West Pangkah dan Sidayu.

Budi Setiyawan, Senior Operations Manager Saka Indonesia Pangkah Ltd, mengatakan pengembangan dua lapangan tersebut diproyeksi akan selesai dan mulai mengalirkan tambahan produksi pada kuartal II 2020. Khusus untuk West Pangkah, tidak hanya memiliki cadangan minyak akan tetapi gas yang jumlahnya cukup besar dan sudah siap dimonetisasi karena sudah memiliki pembeli, yakni PT PLN (Persero).

“West Pangkah lebih awal, estimasi kami akan punya gas, tambahan 28 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dari West Pangkah, tambahan minyak sekitar 4 ribuan barel per hari (BPH). Sidayu mostly oil hanya sedikit gas, kalau lihat Drill Stem Test (DST) terakhir semoga bisa diatas 3 ribu BPH,” kata Budi di Jakarta, Selasa malam (14/5).

Pengembangan dua lapangan tersebut dilakukan sejak 2015 saat cadangan baru ditemukan. Beberapa tambahan fasilitas atau melakukan upgrade fasilitas yang ada harus dipersiapkan untuk mengantisipasi tambahan produksi agar tidak menganggu produksi eksisting. Total alokasi investasi untuk mengembangkan dua lapangan baru tersebut mencapai US$200 juta.

Budi mengatakan untuk lapangan Sidayu dibangun dua platform baru, yakni Platform Ujung Pangkah C dan D. Kemudian untuk West Pangkah karena lebih dekat dengan adanya fasilitas produksi eksisting tidak terlalu banyak penambahan fasilitas yakni hanya menambah well pad.

“Kami juga akan pasang pipa, drill sumur baru rencananya kita akan punya awal tujuh sumur baru untuk cover itu semua,” ujar Budi.

Selain itu, Saka juga baru saja menemukan cadangan baru lainnya di sumur Tambakboyo-3 yang diperkirakan merupakan cadangan minyak. Saka telah menggelontorkan investasi di sumur Tambakboyo-3 mencapai sekitar US$ 20 juta. Sumur Tambakboyo sebelumnya sekitar US$ 15 juta dolar.

Saka saat ini memilik hak partisipasi (Participating Interest/PI) atau di 11 wilayah kerja atau blok migas, yang terdiri dari Bangkanai dengan hak partisipasi 30%, Ujung Pangkah sebesar 100%, Ketapang 20%, South Sesulu sebesar 100% dan blok gas di Fasken Amerika Serikat dengan hak partisipasi sebesar 36%.

Saka juga tercatat memiliki hak partisipasi di Blok Muriah sebesar 20%, di Bangkanai Barat sebesar 30%, Muara Bakau sebesar 11,67%, dan Wokam II 100%. Serta di Pekawan dan Yamdena Barat masing-masing sebesar 100%.(RI)