JAKARTA – Rencana PT PLN (Persero)  memberikan diskon tarif untuk pengisian daya bagi pengguna mobil listrik dinilai menjadi insentif yang menarik. Fabby Tumiwa, Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform (IESR), mengatakan daya listrik yang dihasilkan PLN sudah memadai untuk memenuhi kebutuhan penggunaan mobil listrik.

“Untuk satu juta mobil listrik, konsumsi daya sekitar 12-15 GWh per hari, dengan rata-rata perjalanan 60-100 km/hari. Saya kira pasokan listrik PLN sangat cukup. Memberikan diskon harga untuk pengisian daya baterai listrik juga menarik sebagai insentif yang membuat total ownership cost kendaraan listrik lebih rendah,” kata Fabby kepada Dunia Energi, Jumat (25/1).

Syofvi F Roekman, Direktur Perencanaan Korporat PLN, sebelumnya mengatakan diskon tarif akan diberikan bagi pengguna mobil listrik yang melakukan pengisian daya mulai pukul 22.00 WIB hingga 04.00 WIB.

Mobil listrik memiliki beberapa kelebihan yang potensial jika dibandingkan dengan mobil bermesin pembakaran biasa. Yang paling utama adalah mobil listrik tidak menghasilkan emisi kendaraan bermotor.

Selain itu, mobil listrik juga mengurangi emisi gas rumah kaca karena tidak membutuhkan bahan bakar fosil sebagai penggerak utama. Alhasil, ketergantungan minyak dari luar negeri pun berkurang, karena bagi beberapa negara maju seperti Amerika Serikat dan banyak negara Eropa, kenaikan harga minyak dapat memukul ekonomi mereka.Bagi negara  berkembang harga minyak yang tinggi semakin memberatkan neraca pembayaran, sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi.

“Membangun pengisian baterai mobil listrik itu tidak susah dan tidak terlalu mahal. Jaringan listrik tersedia dimana-mana. Di masa depan, pengisian baterai itu bisa dilakukan di rumah atau di lahan-lahan parkir, bukan di stasiun khusus. Ini kan bukan kendaraan yang pakai BBM,” tandas Fabby.(RA)