JAKARTA – Kebocoran gas yang terjadi di proyek YY di Perairan Karawang, Jawa Barat sudah mulai mengecil. PT Pertamina (Persero) memastikan bahwa  penanganan termasuk penanggulangan potensi adanya dampak dari kebocoran tersebut sudah berjalan baik.

Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina, mengatakan berdasarkan laporan dari kondisi terakhir gelembung sudah mulai mengecil, sementara tumpahan minyak juga bisa terus dipantau dan bisa langsung dilakukan penanganan apabila ada aliran minyak dari sumur.

“Gelembung sudah mengecil, oil spill ada tapi langsung kita tanganai kita sedot begitu terlihat ada oip boom juga,” kata Nicke di Komisi VI DPR, Kamis (18/7).

Menurut Nicke dalam kondisi seperti ini memang prioritas utama adalah keselamatan pekerja serta lingkungan sekitar sehingga belum ada kalkulasi terkait kerugian akibat kebocoran. Dia memastikan sampai sekarang tidak ada kejadian fatal akibat kebocoran. Namun tim dari Pertamina sudah siap siaga dalam menghadapi kemungkinan lanjutan.

“Kami sedang lakukan langkah-langkah upaya perbaiki situasi, keselamatan pekerja lingkungan dijaga itu prioritasnya,” ungkap Nicke.

Menurut dia, Pertamina sudah berkoordinasi dengan Halliburton sebagai kontraktor yang mengerjakan pemboran sumur di proyek YY. “Yang lakukan pengeboran halliburton, kita koordinasi,” ujarnya.

Proyek YY merupakan salah satu proyek yang dikerjakan oleh PHE ONWJ, cucu usaha Pertamina, dan ditargetkan rampung pada tahun ini dengan estimasi produksi minyak sebesar 4.065 barrel oil per day  (BOPD) dan gas bumi mencapai  25,5 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).

Kebocoran gas terjadi sumur YYA-1 satu dsri tiga sumur diproyek ini, dan sumur YYA-1 bukan sumur baru dan pernah dibor sebelumnya. Saat terjadi kebocoran sumur belum berproduksi melainkan sedang disiapkan untuk diproduksikan. (RI)