JAKARTA – PT Pertamina (Persero) tengah mencari mitra untuk bersama-sama mengelola Blok Mahakam. Saat ini blok yang sempat menjadi andalan produksi gas nasional itu dikelola oleh cucu usaha Pertamina, PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM).

Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina, mengklaim sudah ada beberapa perusahaan calon mitra yang menyatakan minat di Blok Mahakam. Dia menjelaskan persiapan internal sudah dilakukan.

“Mahakam salah satu yang kami rencanakan juga untuk mencari partner, tapi prosesnya belum mulai. Ada beberapa perusahaan yang sudah menyampaikan keinginannya, itu kami sudah bicarakan di internal, tapi proses untuk ke eksternal belum mulau,” kata Nicke di Jakarta, Selasa (26/11)

Blok Mahakam terus menjadi sorotan lantaran produksinya anjlok secara signifikan. Decline rate atau penurunan secara alami menjadi penyebab anjloknya produksi, untuk itu investasi besar harus dilakukan di sana. Salah satu upaya yang dilakukan Pertamina saat ini adalah menahan laju decline hingga ke level 25% dibanding saat awal alih kelola pada 2018 yang mencapai 57%. Blok Mahakam sebelumnya dikelola PT Total E&P Indonesie.

Menurut Nicke sambil menunggu proses pencarian mitra di Mahakam manajemen akan menjadikan blok Mahakam sebagai fokus investasi di sektor hulu. Pada 2020, Pertamina akan mengalokasikan 60% dari belanja modal (capital expenditure) untuk sektor hulu. “Tahun depan memang yang terbesar, untuk upstream adalah Mahakam,” tukasnya.

Pertamina akan melakukan pengeboran 257 sumur di lima lapangan pada 2020-2022. Untuk melakukan kegiatan itu Pertamina telah menyiapkan investasi khusus untuk Mahakam mencapai US$ 1,5 miliar.(RI)