JAKARTA – PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) sudah seharusnya secara ketat menjalankan SOP yang berlaku. Apalagi, SMGP merupakan perusahaan yang dipimpin KS Orka yang sudah berpengalaman di Islandia. Demikian disampaikan Surya Darma, Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI).

“Hanya saja SMGP adalah konsorsium yang bukan saja dikendalikan KS Orka. Ini adalah pengalaman buruk dalam pengujian sumur panas bumi di era modern saat keselamatan kerja dan lingkungan menjadi komitmen berbagai pihak,” kata Surya Darma, kepada Dunia Energi, Jumat (5/2).

Kementerian EnergiĀ  dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebelumnya menyatakan Sorik Marapi Geothermal Power bersalah dan telah melakukan maloperasional dalam kegiatan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sorik Marapi Unit II.

Menurut Surya Darma, yang pernah aktif sebagai Direktur Operasional PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) sejak pendirian PGE pertama kali tahun 2006, pada dasarnya operasional uji produksi adalah hal biasa dilakukan pada sumur panas bumi yang sudah selesai di bor dan perlu di uji untuk mengetahui karakteristik sumur mulai dari sifat fisik, sifat kimia dan terlebih mengetahui kapasitas sumur.

Setiap sumur yang akan di uji memiliki karakteristik yang berbeda antara sumur yang satu dengan sumur lainnya. Ada sumur yang bisa mengalir secara alami, ada yang perlu dilakukan stimulasi baru bisa mengalir sehingga dapat menghasilkan uap yang dapat digunakan untuk PLTP. Karena itu dalam melakukan uji produksi sumur setelah di bor, juga ada prosedur yang baku dan mekanisme yang harus dijalankan oleh tim penguji sumur dan seluruh petugas di lapangan baik menjelang, pada saat dan setelah uji.

Surya Darma mengatakan apabila tidak dilakukan sesuai dengan standar prosedur operasi, dipastikan akan mengalami kesulitan jika terjadi sesuatu.

“Hal inilah yang kami kira jika Dirjen EBTKE Kementerian ESDM mengatakan ada maloperasional dari uji produksi yang dilakukan SMGP. Tentu saja apa yang disampaikan Pak Dirjen itu sudah sesuai dengan hasil investigasi oleh inspektur panas bumi,” tandas Surya Darma.(RA)