JAKARTA – PT Pertamina (Persero), badan usaha milik negara di sektor energi terintegrasi, telah membuktikan kemampuannya dalam mengelola masalah lingkungan maupun sosial. Sederet prestasi berhasil diraih Pertamina dan anak usaha dalam berbagai ajang terkait tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) yang digelar sejumlah institusi, dalam maupun luar negeri.

Paling mutakhir adalah masuknya perusahaan dalam Grup Pertamina sebagai kandidat peraih Emas PROPER dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK) dan Kehutanan periode 2019-2020.

“(Pertamina) Layak diapresiasi, di tengah pandemi Covid-19, komitmen mengelola lingkungan dan merespon terhadap bencana masih tetap konsisten. Sebagaimana diketahui, bahwa untuk 2020, terdapat kewajiban perusahaan peserta PROPER untuk melaporkan respon mereka terhadap bencana khususnya respon terhadap pandemi Covid-19,” ungkap Sudharto P Hadi, Dewan PROPER KLHK, kepada Dunia Energi, Jumat (13/11).

Sektor hulu Pertamina diproyeksikan mendapakan sekurangnya enam hingga tujuh PROPER Emas tahun ini. Selain mengandalkan Emas dari PT Pertamina EP (Rantau Field, Tambun Field, Subang Field) dan PHE Jambi Merang, peluang juga bagi unit bisnis PT Pertamina Hulu Energi Subholding Upstream lainnya, yaitu PHE West Madura Offshore, PT Pertamina Hulu Mahakam unit lapangan BSP, serta PEP Asset 5 Tanjung Field dan JOB Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi. Adapun anak usaha PT Pertamina Power Indonesia, yaitu PT Pertamina Geothermal Energy, berpotensi mendapatkan dua emas. Selain dari PGE Area Kamojang, kesempatan juga meraih Emas dari PGE Area Ulubelu. Potensi mempertahankan PROPER Emas juga ada pada PT Badak NGL, Pertamina RU VI Balongan, dan Pertamina Kilang Sei Pakning dan RU IV Cilacap.

“Sebagaimana juga diketahui bahwa KPI (Key Performance Indicator) untuk perusahaan di bawah Pertamina adalah capaian peringkat Hijau dan Emas. KPI ini mendorong managemen dengan seluruh staf untuk meningkatkan kinerja lingkungan dan sosialnya,” ujar Sudharto yang juga mantan Rektor Universitas Diponegoro.

Karliansyah, Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, saat dikonfirmasi, masih enggan mengungkapkan jumlah perolehan PROPER Emas yang bakal diraih Grup Pertamina. “Masih dalam proses evaluasi akhir. Kita tunggu hasilnya awal Desember 2020,” tandas Karliansyah kepada Dunia Energi.(RA)