JAKARTA – PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menyatakan telah berhasil mencapai sejumlah perbaikan kinerja sepanjang 2018.

Herwin W Hidayat, Direktur dan Investor Relations Bumi Minerals, mengatakan pada 2018 Bumi Minerals telah merealisasikan divestasi 51% saham yang dimiliki di PT Dairi Prima Mineral, proyek seng dan timah hitam, ke NFC China senilai US$198 juta.

“Perbaikan kinerja pada 2018 juga mencakup pelunasan pinjaman ke pihak ketiga dengan menggunakan dana hasil penjualan saham di Dairi Prima ke NFC. Pinjaman ke pihak ketiga turun sebesar 60% dari 2017 ke 2018,” kata Herwin di Jakarta, Selasa (26/3).

Selain itu, juga terjadi penurunan beban bunga dan keuangan sebesar 99% pada 2018, bertambahnya saldo kas dan deposito perusahaan untuk dapat memulai pekerjaan konstruksi di proyek tambang emas PT Citra Palu Minerals dan di proyek tambang seng Dairi Prima.

Bumi Minerals juga mencatat semakin membaiknya rasio likuiditas secara menyeluruh.

Secara operasional, proyek di Dairi Prima dan Citra Palu telah berhasil mendapatkan izin produksi selama 30 tahun plus tiga tahun izin konstruksi untuk Citra Palu dari pemerintah pada akhir 2017.

PT Gorontalo Minerals (GM), tambang tembaga dan emas di Gorontalo, Sulawesi, sudah mendapatkan izin konstruksi tiga tahun dan produksi 30 tahun pada bulan lalu.

“Hal ini menandakan bahwa Citra Palu harus sudah siap untuk memproduksikan emas di tahun depan,” kata Herwin.

Dia menambahkan,  Dairi Prima dan Gorontalo Minerals direncanakan dapat memulai produksi seng dan tembaga masing-masing pada 2021 dan 2022.

“Tim kami sedang bekerja keras untuk mempercepat periode konstruksi, sehingga Citra Palu dan Gorontalo Minerals dapat memulai produksinya lebih awal masing-masing pada akhir 2019 dan akhir 2020,” tandas Herwin.(RA)