JAKARTA – Pemerintah kembali menetapkan kontraktor pengelola wilayah kerja (WK) atau blok habis kontrak atau terminasi pada 2022, yakni Blok Tarakan, Coastal Plains and Pekanbaru (CPP) dan Tungkal. Dari tiga blok yang sudah ditetapkan kontraktornya, baru ada dua yang telah mewakili Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), sehingga tidak perlu lagi membagi 10% hak partisipasi (participating interest/PI) ke daerah.

“Untuk Tarakan dan Tungkal itu sudah termasuk bagian BUMD. Artinya kalau ditawarkan ke BUMD share dari kontraktor,” kata Arcandra Tahar, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Kementerian ESDM, Senin (5/11).

Blok Tarakan diserahkan ke PT Medco E&P Tarakan, CPP diserahkan ke PT Bumi Siak Siak Pusako dan Blok Tungkal diserahkan ke Montd’or Oil Tungkal dengan PI sebesar 70%. Sisanya, 30% PI dikuasai Fuel-X Tungkal Ltd.

Untuk kewajiban yang harus dipenuhi para kontraktor masing-masing bonus tanda tangan (signature bonus) Tarakan US$1,5 juta dan komitmen kerja pasti lima tahun pertama US$35,5 juta. Blok CPP bonus tanda tangan sebesar US$10 juta dengan komitmen kerja pasti US$130,415 juta. Serta Blok Tungkal bonus tanda tangan US$2,45 juta dan komitmen kerja pasti US$13,237 juta.

“Signature bonus yang akan diterima pemerintah sebesar US$13,95 juta atau sekitar Rp186 miliar. Untuk total nilai investasi dari rencana komitmen kerja pasti lima tahun pertama kontrak adalah sebesar US$179,152 juta. Silahkan dikalikan untuk dengan rupiah. Dana APBN untuk eksplorasi hanya US$70 juta-US$80 juta ,” ungkap Arcandra.

Pada 2022 sebenarnya ada empat blok yang habis masa kontrak. Satu blok lainnya adalah Blok Sengkang yang sudah ditetapkan terlebih dulu dengan kontraktor Energy Equity Epic (Sengkang) dengan perpanjangan kontrak diberikan selama 20 tahun.

Energy Equity Epic (Sengkang) ditetapkan sebagai kontraktor dengan syarat memenuhi kewajiban bonus tanda tangan sebesar US$10 juta dan komitmen kerja pasti US$60 juta.

Energy Equity Epic tengah mengembangkan Lapangan Wasambo yang masuk dalam daftar 50 proyek migas yang akan beroperasi dalam 10 tahun mendatang. Proyek pengembangan Lapangan Wasambo ini diproyeksi bisa menghasilkan migas sebesar 12.061 barel setara minyak per hari.(RI)