JAKARTA – Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan melakukan lelang lima Wilayah Kerja Panas bumi (WKP) pada Juli 2019.

Ida Nuryatin Finahari, Direktur Panas Bumi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, mengatakan lima WKP yang akan dilelang antara lain Laniea di Sulawesi dengan kapasitas 66 Megawatt (MW), Sembulan di Nusa Tenggara Timur (NTT) berkapasitas 100 MW, Telaga Ranu di Maluku Utara dengan kapasitas 85 MW. Kemudian, Kotamobagu di Sulawesi Utara kapasitasnya 410 MW serta Bora di Palu, Sulawesi Tengah dengan kapasitas 123 MW.

“Rencananya, Juli ini akan diumumkan lelangnya,” kata Ida kepada Dunia Energi, Jumat (6/7).

Dia menambahkan pihaknya berencana untuk memberikan penugasan kepada PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), anak usaha PT Pertamina (Persero), terkait pengembangan WKP Kotamobagu di Sulawesi Utara yang kapasitasnya mencapai 410 MW.

Pemerintah melalui Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) telah menetapkan target pengembangan energi panas bumi sebesar 7.242 MW pada tahun 2025, dimana kapasitas terpasang hingga Juni 2019 sebesar 1948,5 MW (baru 26% dari target). Hingga Juni 2019, PGE merupakan salah satu pengembang panas bumi terbesar di Indonesia. Saat ini kapasitas terpasang yang berasal dari PGE Own Operation telah mencapai 617 MW yang terdiri dari PLTP Kamojang (235 MW), PLTP Ulubelu (220 MW), PLTP Lahendong (120 MW), PLTP Karaha (30 MW) dan PLTP Sibayak (12 MW).

Selain itu kapasitas terpasang dari PLTP yang dikelola melalui mekanisme Join Operation Contract (JOC) PGE dengan kontraktor sebesar 1.198 MW yang terdiri dari PLTP Salak (377 MW), PLTP Darajat (271 MW) dan PLTP Wayang Windu (220 MW), PLTP Sarulla (330 MW).

Total kapasitas terpasang dari WKP yang dikelola oleh PGE adalah sebesar 1.815 MW atau 93% dari total kapasitas terpasang di Indonesia.(RA)