JAKARTA – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menargetkan proyek gasifikasi batu bara akan memulai babak baru atau masuki fase Engineering, Procurement Construction (EPC) atau tahap persiapan konstruksi pada pertengahan tahun depan dan diproyeksi bisa selesai pada kuartal  II 2024.

Arviyan Arifin, Direktur Utama PTBA mengungkapkan sebelum dilakukan EPC PTBA akan menandatangani kesekakatan terelebih dulu dengan Pertamina sebagai pihak yang akan menjadi mitra PTBA dan akan memasarkan produk dari gasifikasi nanti berupa dymethil eter (DME) sebagai pengganti LPG.

“Sekarang kita lagi menyiapkan kerjasama secara legal process pembahasan draf secara legal dengan Pertamina. Diharapkan bisa ditandatangani di November tahun ini apabila semua kesepakatan bisnis kita sepakati,” kata Arviyan dalam konferensi pers virtual, Jumat (6/11).

Selain dengan Pertamina proyek gasifikasi ini juga menggandeng Air Product yang akan jadi motor proyek karena memiliki teknologi serta dana. Arviyan mengatakan kebutuhan dana bisa mencapai lebih dari US$2 miliar dalam proyek gasifikasi ini dan akan ditanggung oleh Air Product. Setelah kesepakatan dengan Pertamina tercapai maka langkah selanjutnya adalah persiapan EPC. ” Kita akan mulai EPC di kuartal 1-2 2021,” ujarnya.

Pabrik hilirisasi batu bara nanti akan dibangun di dekat area tambang batu bara PTBA di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Pabrik tersebut akan mengolah sebanyak 6 juta ton batu bara per tahun dan diproses menjadi 1,4 juta ton DME yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti LPG.

Hadirnya DME sebagai bahan bakar alternatif bisa membantu menekan impor LPG dan menghemat devisa negara. Berdasar kajian Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, potensi penghematan negara bisa mencapai Rp 8,7 triliun. (RI)