JAKARTA – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menargetkan volume penjualan batu bara 2019 sebesar 28,38 juta ton, naik 15% dibanding realisasi penjualan tahun lalu. Target volume penjualan terdiri dari penjualan domestik sebesar 13,67 juta ton dan penjualan ekspor sebesar 14,71 juta ton.

“Peningkatan target penjualan ditopang rencana penjualan ekspor untuk batu bara medium to high calorie ke premium market sebesar 3 juta ton,” kata Arviyan Arifin, Direktur Utama Bukit Asam dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (11/2).

Peningkatan volume penjualan akan ditopang peningkatan produksi batu bara sebesar 3% menjadi 27,26 juta ton, dibanding realisasi tahun lalu 26,36 juta ton. Serta peningkatan daya angkut kereta api dari Tanjung Enim ke Tarahan sebesar 21 juta ton dan Tanjung Enim ke Kertapati 4,3 juta ton atau total sebesar 25,3 juta ton, meningkat 12% dari realisasi angkutan kereta api 2018.

Untuk mendukung optimasi pengangkutan batu bara, Bukit Asam telah bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan pada 2019 direncanakan akan menyelesaikan pengembangan proyek angkutan batu bara jalur kereta api Tanjung Enim Kertapati dengan kapasitas 5 juta ton per tahun, beserta pengembangan fasilitas Dermaga Kertapati.

Selain itu, untuk proyek angkutan kereta api arah Tanjung Enim-Tarahan (Tarahan-I) direncanakan akan tuntas pada 2019 dengan kapasitas 20,3 juta ton per tahun dan selanjutnya menjadi 25 juta ton per tahun pada 2020.

“Untuk 2019, perseroan menganggarkan investasi sebesar Rp 6,47 triliun yang terdiri dari Rp 1,13 triliun untuk investasi rutin dan sisanya Rp 5,34 triliun untuk investasi pengembangan,” tandas Arviyan.(RA)