JAKARTA – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) akan mengoperasikan sejumlah proyek pembangkit listrik pada 2021-2022. Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sumsel 8 ( Banko Tengah 2×620 MW) yang berada di Muara Enim, Sumatera Selatan, ditargetkan commercial operation date (COD) pada  2021 untuk Unit 1 dan 2022 untuk Unit ll dengan total kebutuhan batu bara sebesar 5,4 juta ton per tahun.

“PLTU Sumsel 8 dibangun Bukit Asam melalui PT Huadian Bukit Asam Power (PT HBAP) sebagai Independent Power Producer (IPP) yang merupakan konsorsium antara Bukit Asam dengan China Huadian Hongkong Company Ltd,” kata Arviyan Arifin, Direktur Utama PTBA, belum lama ini.

Nilai investasi proyek PLTU Sumsel 8 sebesar US$1,68 miliar dengan skema pembiayaan dari kas internal 25% dan utang sebesat 75%. Bukit Asam akan menguasai 45% saham PLTU Sumsel 8, sisanya 55% dipegang China Huadian Hong Kong Company Ltd.

Amendemen Power Purchase Agreement (PPA) dan Coal Supply Agreement (CSA) atas proyek PLTU tersebut sudah ditandatangani bersama dengan PT PLN (Persero), Bukit Asam dan HBAP pada 19 Oktober 2017. HBAP bersama China Export Import (CFXIM) Bank juga telah menandatangani Loan Facility Agreement pada tanggal 23 Mei 2018, dimana CFXIM Bank akan memberikan pinjaman sebesar 75% dan total biaya proyek atau senilai US$ 1,26 miliar. Nantinya, HBAP juga akan membangun jalur transmisi dari PLTU Sumsel 8 ke Gardu lnduk PLN di Muara Enim sejauh 45 km dan mengalirkan listriknya untuk Sumatera Grid menggunakan jalur transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV. Konstruksi ditargetkan dapat dimulai pada awal Kuartal III 2018, dengan masa konstruksi 42 bulan untuk Unit I dan 45 bulan untuk Unit II.

Selain Sumsel 8, Bukit Asam juga mengembangkan PLTU Kuala Tanjung berkapasitas 2×300 MW. Proyek tersebut merupakan proyek strategis Bukit Asam bersama PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum. PLTU Kuala Tanjung akan menyediakan pasokan energi listrik bagi pabrik ekspansi Aluminium Smelter ll milik Inalum yang berada di kawasan industri Sei Mangkei. PLTU  ditargetkan mulai beroperasi pada  2020.

Poyek PLTU Halmahera Timur kapasitas 2×40 MW, dikembangkan Bukit Asam bersama PT Aneka Tambang Tbk. PLTU tersebut untuk menyediakan pasokan energi listrik bagi pabrik baru feronikel milik Antam yang berlokasi di Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara. PLTU ditargetkan beroperasi pada akhir 2021.

Bukit Asam melalui anak perusahaannya, yaitu PT Bukit Energi Investama juga akan membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di tiga wilayah di Sumatera, yaitu di Sumatera Utara, Kepulauan Riau dan Sumatera Selatan masing masing dengan kapasitas 35 MW, 33.68 MW dan 30 MW.

“Bukit Asam melalui Bukit Energi menjadi pemegang saham mayoritas (51%) proyek PLTS ini yang direncanakan akan beroperasi pada tahun 2022,” kata Arviyan.(RA)