JAKARTA – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) makin serius untuk masuk ke bisnis Energi Baru Terbarukan (EBT). Memanfaatkan lahan tambangnya, PTBA akan menambah kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Suryo Eko Hadianto, Direktur Utama PTBA, menyatakan salah satu modal utama PTBA untuk terjun ks bisnis EBT sudah dimiliki yakni ketersediaan lahan.

“Modal utamanya PTBA kuasai lahan IUP 93 ribu ha. sementara untuk bangun PLTS itu harus dibutuhkan lahan yang cukup luas. Untuk 1 Megawatt (MW) dibutuhkan sekitar 1 ha. maka dengan modal area yang sudah ditambang, ribuan hektar yang udah dibebaskan, maka PTBA punya modal utama yg cukup untuk masuk PLTS,” kata Suryo Eko akhir pekan lalu di Jakarta.

Ada tiga lokasi utama yang akan dijadikan pusat pembangunan PLTS oleh PTBA yakni di Ombilin, Sumatera Barat. Kemudian di Tanjung Enim, Sumatera Selatan serta terakhir di Bantuas, Kalimantan Timur.

“Di Ombilin bisa sampai 200 MW, Tanjung Enim 200 MW, Bantuas ada 30 ha sehingga bisa dibangun 30 MW,” ungkap Suryo Eko.

Jika sudah terealisasi semuanya maka total kapasitas PLTS yang dimiliki PTBA mencapai 430 MW. Kapasitas PLTS yang cukup besar dikelola oleh satu perusahaan. PTBA menargetkan tahun depan sudah ada PLTS yang rampung dan masuk ke dalam sistem PLN.

Untuk terjun ke bisnis EBT, manajemen terlebih dulu melakukan beberapa pilot project. Pertama adalah kerja sama dengan Angkasa Pura.

“Roadmap masuk PLTS. PTBA udah kerja sama dg AP di bandara Soekarno Hatta ada gedung yang udah dikasih panel surya 241 kwp kerja. ini sebagai pilot project untuk masuk PLTS skala besar,” ujar Suryo Eko.

Sebelumnya PLTS skala kecil telah dibangun untuk membantu masyarakat secara langsung. “Gunakan jasa CSR bantu petani, akan dijadikan program petani berbais tenaga surya dengan cara pasang PLTS di lahan pertanian yang berbasis tadah hujan, dekat aliaran sungai di situ pasang pompa dengan listrik PLTS tanpa harus merusak rona sungai dengan bangun bendungan. ambil air dengan pompa saja. Sehingga petani atau lahan pertanian bisa teraliri scr sustain. Kita akan buat ini scr masif di 2022.

“Sampai saat ini udah empat lokasi, Talawi, Sumatera Barat, Pesawaran di Lampung, Tanjung raja Sumsel. di 2022 masif solar irigasi pump,” ungkap Suryo Eko.