JAKARTA – PT Bukit Asam Tbk (PTBA), emiten energi terintegrasi, hingga September 2015 telah membukukan laba bersih Rp 1,5 triliun. Perseroan berhasil mempertahankan kinerja laba bersih hanya turun 5% dibanding periode yang sama 2014 sebesar Rp 1,58 triliun di tengah tren penurunan harga batu bara global yang mencapai 15% sejak awal 2015.

Joko Pramono, Sekretaris Perusahaan Bukit Asam, mengatakan capaian kinerja perseroan hingga September dibukukan di tengah penurunan harga jual batu bara yang terus berlangsung. “Harga jual rata-rata tertimbang Bukit Asam periode Januari-September 2015 terkoreksi dua persen atau menjadi Rp 712.099 per ton dibanding periode yang sama 2014 sebesar Rp 728.079 per ton,” ungkap dia, Selasa.

Penurunan harga jual berhasil dikompensasi perseroan dengan meningkatkan volume penjualan batu bara sebesar 8% menjadi 14,35 juta ton hingga September 2015 dibanding periode yang sama 2014 sebesar 13,24 juta ton.

Kenaikan volume penjualan batu bara mendorong kenaikan pendapatan Bukit Asam sebesar 9% menjadi Rp 10,5 triliun pada periode Januari-September 2015 dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 9,65 triliun.

Isnaputra Iskandar, analis Maybank Kim Eng Securities, mengatakan kinerja bottom line Bukit Asam yang kuat ditopang tiga faktor, yakni peningkatan volume angkutan kereta api hingga 4,5 juta ton, peningkatan volume penjualan dan penurunan biaya produksi menjadi US$ 42,8 per ton serta pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

“Kombinasi dari variabel-variable tersebut berhasil menutupi penurunan harga jual rata-rata batu bara perseroan sebesar 2,4% menjadi US$ 52,4 per ton,”tandas dia.(AT)