JAKARTA – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) akan membagikan dividen tahun buku 2017 sebesar Rp3,35 triliun atau Rp 318,521 per lembar saham. Jumlah  dividen sebanyak 75% dari jumlah laba bersih 2017 yang sebesar Rp4,47 triliun. Pada tahun lalu Bukit Asam membukukan laba bersih naik 223% dibanding periode tahun sebelumnya Rp2 triliun.

“Dividen tahun buku 2017 adalah jumlah yang terbesar yang pernah dibagikan Bukit Asam. Kami sudah usulkan dividen sesuai yang kami rencanakan, tapi pemegang saham punya kepentingan lebih besar. Pemegang saham minta dividen lebih besar,” kata Arviyan Arifin, Direktur Utama Bukit Asam usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perseroan di Jakarta, Rabu (11/4)

Bukit Asam saat ini merupakan salah satu anak usaha holding BUMN tambang dengan induk usaha PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero). Sebanyak 65,02% saham Bukit Asam dimiliki negara melalui  Inalum dan 34,98% sisanya dikuasai publik.

Pada 2017, Bukit Asam mencetak volume penjualan batu bara sebesar 23,63 juta ton, naik 14% dibanding  tahun sebelumnya sebesar 20,75 juta ton. Sebanyak 61% penjualan batu bara  ditujukan untuk pasar domestik dan 39% untuk ekspor.

Peningkatan penjualan mendongkrak pendapatan Bukit Asam sebesar 38% menjadi Rp19,47 triliun pada tahun lalu dibanding 2016 sebesar Rp14,05 triliun.

“Peningkatan pendapatan ini merupakan hasil dari penjualan batu bara low to medium calorie di tengah membaiknya harga batu bara dunia,” kata Arviyan.(RA)