JAKARTA – Bank Rakyat Indonesia (BRI) secara resmi meggulirkan program khusus pembiayaan bagi masyarakat yang mau memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap. Program tersebut bekerja sama dengan PT Len Industri (Persero) sebagai perusahaan manufaktur penyedia PLTS Atap.

Rudhy Sidharta, Pimpinan Wilayah Kanwil BRI Jakarta I, mengungkapkan pada program pembiayaan PLTS Atap ini BRI akan memberikan bunga rendah tidak sampai satu digot dan tenor menarik bagi masyarakat yang mau membangun PLTS Atap secara mandiri di rumahnya.

“Bentuk pembiayaan sangat fleksibel, jangka waktu bisa disesuaikan bisa sampai 15 tahun dengan bunga 0,92%, besarannya disesuaikan dengan biaya pemasangan PLTS Atap,” kata Rudhy disela penandantangan nota kesepahaman dengan Dewan Energi Nasional (DEN) dan PT Len Industri, Kamis (21/1).

Adapun ruang lingkup nota kesepahaman ini meliputi koordinasi pelaksanaan program kegiatan bersama dalam pembiayaan PLTS Atap; pembiayaan dalam pemasangan Sistem PLTS Atap; pelaksanaan penyediaan Sistem PLTS Atap; pelaksanaan pelatihan pengoperasian dan pemeliharaan Sistem PLTS Atap.

Sistem pembiayaan dari BRI untuk pemasangan PLTS Atap dalam rangka mendukung program Green Financing untuk mendorong investasi yang ramah lingkungan serta berfokus kepada pembangunan berkelanjutan. Briguna BRI merupakan solusi untuk masyarakat yang berpayroll melalui Bank BRI, dalam memperoleh PLTS Atap tanpa menambah biaya pembayaran listrik karena proses yang cepat, angsuran dan jangka waktu yang fleksibel tanpa biaya agunan dan tanpa uang muka (down payment).

Linus Andor Mulana Sijabat, Direktur Strategi Bisnis dan Portofolio PT Len Industri menyambut baik nota kesepahaman itu karena dari sisi kemampuan pengadaan Len Industri sudah sangat siap, jadi tinggal pembiayaan untuk masyarakat saja yang kurang.

Dia menegaskan 40% PLTS Atap yang ada di Indonesia merupakan produksi serta pemasangannya dilakukan oleh Len Industri.

“Dari dua tahun lalu kita sudah buat Len Solar, ini khusus PLTS Atap, dari segi produk sudah siap yang belum siap pendanaan,” ujar Linus.

Djoko Siswanto, Sekretaris Jenderal DEN, optimistis fasilitas pembiayaan PLTS Atap dari BRI ini akan diminati masyarakat luas karena bisa berikan efisiensi dari sisi pengeluaran listrik.

“Pembiayaan dari BRI tanpa agunan dan tanpa uang muka dan kreditnya jangka panjang disesuaikan dengan kemampuan para pegawai ataupun tidak menambah biaya pengeluaran listrik per bulannya,” ujar Djoko.

Dia mencontohkan implementasi PLTS Atap yang bisa hemat pengeluaran misalnya pembiayaan listrik per bulan sekitar Rp 1,5 juta rata-rata, dengan adanya PLTS ini di rumah kita masing-masing maka kemungkinan besar maksimum biaya pembayaran listrik hanya Rp1 juta sehingga bisa menghemat Rp500 rbu per bulan, inilah yang bisa dibayarkan dalam bentuk cicilan ke BRI sehingga tanpa kita sadari ada biaya tambahan untuk listrik maka PLTS Atap sudah lunas.

“Dan pada saat itu harga listrik juga sudah mahal, kita bisa bayar listrik sangat murah karena dari listrik langsung,” kata Djoko.(RI)