Kilang LNG Tangguh di Teluk Bintuni, Papua.

Kilang LNG Tangguh di Teluk Bintuni, Papua.

JAKARTA – Regional President British Petroleum (BP) Asia Pasifik, William Lin menyebutkan bahwa pengiriman kargo pertama Liquefied Natural Gas (LNG) dari kilang Tangguh – Papua ke Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Jawa Barat milik PT Nusantara Regas merupakan suatu peristiwa bersejarah.

Hal ini diungkapkan William Lin saat mengumumkan telah dikirimkannya muatan kargo LNG pertama dari kilang Tangguh ke FSRU (unit terminal regasifikasi apung) Jawa Barat, kemarin, 27 Oktober 2013.  

“Kargo pertama Tangguh bagi Jawa Barat ini merupakan pencapaian yang signifikan dan menunjukkan tekad untuk memenuhi komitmen kami kepada Pemerintah Indonesia menyangkut kebutuhan energi domestik. Kami berharap agar dapat segera menyelesaikan berbagai hal terkait sehingga kami dapat mendukung hal ini untuk jangka panjang,” ujar William Lin.

Ia juga menyebutkan, pengiriman yang bersejarah ke Jawa Barat ini, mengikuti hasil keputusan di awal 2013 mengenai pengaturan untuk memasok kargo LNG ke perusahaan pupuk PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) melalui Pengaturan Penggantian Kargo (Cargo Substitution Arrangement) dengan para kontraktor Arun dan PT Pertamina (Persero).

Terkait pengaturan menenai pasokan LNG dari Tangguh itu, Lin menyebutkan lima kargo LNG dari KIlaang Tangguh telah dikirimkan ke Pupuk Iskandar Muda tahun ini, melalui mekanisme substitusi. Sedangkan yang ke FSRU Jawa Barat milik Nusantara Regas baru satu kargo.

BP sendiri saat ini sedang melakukan ekspansi terhadap Kilang LNG Tangguh, dengan membangun Kilang LNG Tangguh Train 3. Menurut Lin, dengan adanya proyek ekspansi di Tangguh, peran Tangguh sebagai sumber energi yang signifikan bagi Indonesia akan semakin berkembang.

Lin mengatakan, BP sendiri dan mitra-mitranya telah berkomitmen untuk nantinya memasok 40% produksi Kilang LNG Tangguh Train 3, hingga 24 kargo per tahun, kepada PLN untuk pasar domestik. Maka dari itu, BP dan mitra-mitranya serta Pemerintah Indonesia terus bekerja sama untuk pengembangan Train 3, yang ditargetkan akan beroperasi pada 2019.

Kilang LNG Tangguh dioperasikan oleh BP Indonesia sebagai kontraktor kontrak kerjasama (KKKS) minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia. Pada Kilang Tangguh, saham BP sebesar 37,16%, sedangkan mitra lainnya adalah MI Berau BV (16,30%), CNOOC Ltd (13,90%), Nippon Oil Exploration (Berau), Ltd (12,23 %), KG Berau/KG Wiriagar (10,00%), LNG Japan Corporation (7,35 %), dan Talisman (3,06%).

(Abdul Hamid / duniaenergi@yahoo.co.id)